Miguel Diaz-Canel, Calon Pemimpin Kuba

Reporter

Senin, 25 Februari 2013 18:01 WIB

Presiden Kuba Raul Castro dan wakilnya, Miguel Diaz Canel (kanan). REUTERS/Desmond Boylan

TEMPO.CO, Havana - Kepastian mundurnya Presiden Kuba Raul Castro dari tampuk kepresidenan negeri itu terjawab sudah. Adik bungsu pemimpin legendaris Fidel Castro itu, Ahad, 24 Februari 2013 waktu setempat, menegaskan dirinya akan pensiun pada 2018. Saat itu, usia Raul akan mencapai 86 tahun. Usia yang cukup uzur bagi pemimpin sebuah negara.

Namun, penunjukan Raul terhadap Miguel Diaz-Canel sebagai calon orang nomor satu Kuba seusai ia lengser, menjadi kejutan bagi banyak pihak. Nama Diaz-Canel jarang terdengar, baik di dalam maupun luar negeri. Pria berusia 53 tahun yang kini menjabat sebagai satu dari delapan wakil presiden di kabinet ini merupakan orang kepercayaan Raul.

“Pendekatan Diaz-Canel sejajar dengan logika Raul,” kata Arturo Lopez-Levy, ekonom Kuba yang kini mengajar di Universitas Denver, Amerika Serikat. Raul dan Diaz-Canel dikenal memiliki kebijakan yang sangat hati-hati dalam semua sektor, berkebalikan dengan Fidel yang lebih populis tapi serampangan.

Pria berambut perak itu lahir di Kota Santa Clara, Kuba, pada 20 April 1960. Saat remaja, Diaz-Canel bukanlah pemuja puritan ideologi komunis. Ia memanjangkan rambutnya dan tergila-gila dengan kelompok musik asal Inggris, Beatles. Padahal, kegemarannya itu dapat mendatangkan masalah. Pasalnya, pemerintah Kuba sejak dulu melarang warga mendengarkan musik Barat.

Seorang sahabatnya menuturkan, Diaz-Canel diam-diam masih suka mendengarkan album band kebanggaan Kota Liverpool itu, hingga kini.

Ia lulus dari jurusan Teknik Listrik dan menjadi spesialis radio di militer Kuba. Selain itu, ia juga mengajar sebagai dosen di Universitas Pusat Las Villas. Keterlibatannya dalam politik terjadi sejak ia bergabung dalam kelompok pemuda Partai Komunis Kuba.

Pada 2003, ia ditunjuk sebagai anggota Dewan Nasional Kuba. Ia kemudian menjabat sebagai Menetri Pendidikan Tinggi pada 2009 dan didapuk menjadi Wakil Presiden di Dewan Menteri pada Maret tahun lalu. Selama 30 tahun berkecimpung di politik Kuba, ia selalu berada di balik layar dan sangat loyal kepada partai.

Profilnya mulai dikenal publik Kuba selama beberapa bulan terakhir karena selalu mendapat sorotan televisi pemerintah. Pada Januari lalu, Diaz-Canel berkunjung ke Venezuela sebagai juru kampanye Hugo Chavez, sekutu terbaik Kuba.

Meski usianya masih muda, penunjukan Diaz-Canel tetap mengecewakan oposisi Kuba. “Penunjukan ini sangat menarik karena Diaz-Canel bukanlah tokoh kharismatik,” ujar Alejandro Barreras, narablog On Two Shores dan warga Kuba yang eksil ke Miami, Amerika Serikat. “Ia tokoh boneka.”

AP | FINANCIAL TIMES | GLOBAL POST | MIAMI HERALD | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita terkait

Hari-hari Terakhir Ikon Revolusi Che Guevara

10 Oktober 2017

Hari-hari Terakhir Ikon Revolusi Che Guevara

Gagal memimpin revolusi di Kongo, Che Guevara beralih ke Bolivia. Ia mati dieksekusi militer negara itu yang sudah dilatih Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Bolivia Peringati 50 Tahun Kematian Che Guevara

10 Oktober 2017

Bolivia Peringati 50 Tahun Kematian Che Guevara

"Setiap orang akan mati. Tapi pemikirannya, tidak," kata Presiden Bolivia, Evo Morales.

Baca Selengkapnya

Obama Cabut Bebas Visa bagi Imigran Kuba  

13 Januari 2017

Obama Cabut Bebas Visa bagi Imigran Kuba  

Presiden Amerika Serikat Barack Obama resmi mencabut kebijakan bebas visa bagi imigran asal Kuba.

Baca Selengkapnya

UU Ini Larang Pemakaian Nama Fidel Castro di Tempat Umum

29 Desember 2016

UU Ini Larang Pemakaian Nama Fidel Castro di Tempat Umum

Majelis Nasional Kuba (parlemen) menyetujui undang-undang yang melarang penggunaan nama ataupun patung Fidel Castro di tempat-tempat publik.

Baca Selengkapnya

Wasiat Fidel Castro: Namanya Tak Boleh Jadi Nama Jalan  

5 Desember 2016

Wasiat Fidel Castro: Namanya Tak Boleh Jadi Nama Jalan  

Tak boleh juga ada patung, monumen, atau taman yang dibangun untuk menghormatinya.

Baca Selengkapnya

Abu Fidel Castro Dikubur Dekat Pahlawan Kuba  

4 Desember 2016

Abu Fidel Castro Dikubur Dekat Pahlawan Kuba  

Tembakan salvo 21 kali mengiringi abu Fidel Castro memasuki tempat peristirahatan terakhirnya.

Baca Selengkapnya

Intel Amerika Berkali-kali Mencoba Membunuh Fidel Castro

28 November 2016

Intel Amerika Berkali-kali Mencoba Membunuh Fidel Castro

CIA pernah mengirim Marita Lorenz, mantan kekasih Castro,
untuk

membunuhnya. Bukannya menghabisi Castro, Lorenz malah bercinta


dengannya.

Baca Selengkapnya

Hormati Castro, Palestina Kibarkan Bendera Setengah Tiang  

28 November 2016

Hormati Castro, Palestina Kibarkan Bendera Setengah Tiang  

Presiden Palestina Mahmoud Abbas memerintahkan agar bendera Palestina dikibarkan setengah tiang untuk menghormati mantan Presiden Kuba Fidel Castro.

Baca Selengkapnya

Kenangan Gorbachev Tentang Fidel Castro

26 November 2016

Kenangan Gorbachev Tentang Fidel Castro

Gorbachev mengatakan peran Fidel sebagai penguat bangsa masih besar dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Castro Meninggal, Kalla: Dia Pejuang Luar Biasa  

26 November 2016

Castro Meninggal, Kalla: Dia Pejuang Luar Biasa  

Kalla mengatakan Castro adalah sahabat Indonesia yang baik pada masa Bung Karno.

Baca Selengkapnya