Pasukan Keamanan Yaman Tembak Mati 4 Demonstran  

Reporter

Jumat, 22 Februari 2013 16:48 WIB

Sejumlah demonstran yang terluka dirawat petugas kesehatan di rumah sakit, di kota Sanaa, Yaman, (18/9). Ribuan demonstran turun ke jalan menuntut presiden Ali Abdullah Saleh turun dari jabatannya. AP/Hani Mohammed

TEMPO.CO, Aden - Tentara dan polisi Yaman menembak mati empat demonstran pro-separatis dan melukai puluhan lainnya dalam aksi unjuk rasa di Yaman Selatan, Kamis, 21 Februari 2013.

Media lokal melaporkan, unjuk rasa, Kamis, yang diikuti ribuan orang berlangsung di jalan-jalan utama negara sekaligus untuk memperingati tergulingnya bekas diktator Ali Abdullah Saleh.

Situs berita online pemerintah, Aden al-Ghad, mengidentifikasi salah seorang korban bernama Bakil Ali Sa'id. Beberapa saksi mata mengatakan kepada situs berita itu, para penembak jitu dari Gerakan Islah juga menghamburkan tembakan kepada demonstran, menyebabkan sejumlah orang cedera. Sada Aden News Network mengidentifikasi korban lainnya adalah Abdallah al-Amoudi. Sedangkan identitas dua korban tewas lainnya belum diketahui.

Petugas keamanan mengeluarkan tembakan sejak pecah unjuk rasa di Distrik Krayter, kota pelabuhan Aden. Gambar-gambar yang diunggah video amatir menunjukkan sebuah kendaraan lapis baja militer berjalan pelan melintasi tempat unjuk rasa sebelum tiba-tiba berhenti. Beberapa detik kemudian, sejumlah tentara turun dari kendaraan dan mengeluarkan tembakan ke pengunjuk rasa yang tidak bersenjata.

Gerakan Separatis Yaman muncul setelah terjadi penyatuan negara pada 1990, yang sebelumnya terpisah menjadi dua, yakni sebelah Utara dan Selatan, di bawah kontrol pemerintahan Sanaa.

Perang bersaudara berkecamuk melibatkan dua negara ini pada 1994, setelah Selatan menyatakan kemerdekaan. Tetapi wilayah negara mereka segera dikuasai oleh pasukan Utara.

Saat ini, warga di Selatan ingin berpisah karena mendapatkan perlakuan diskriminasi oleh pemerintahan Utara, Sanaa, yang dikepalai oleh Saleh, menyusul penyatuan negara.

Saleh dipaksa turun ketika terjadi demonstrasi besar-besaran di negara tersebut pada 2011. Dia selanjutnya digantikan oleh Wakil Presiden Abd-Rabbu Mansour pada Februari 2012. Namun Saleh mendapatkan jaminan kekebalan dari segala tuntutan sesuai dengan Kesepakatan Teluk seusai pengunduran dirinya. Hal ini membuat marah oposisi. Dia dianggap oleh penentangnya masih memiliki pengaruh di belakang pemerintahan.

AL-AKHBAR | CHOIRUL

Berita terkait

Yaman Merugi Rp 700 Triliun Akibat Perang

26 Maret 2019

Yaman Merugi Rp 700 Triliun Akibat Perang

Yaman menderita kerugian US$ 50 miliar atau Rp 708 triliun sejak perang Yaman pecah pada wal 2015 silam.

Baca Selengkapnya

NGO Ungkap Korban Tewas Yaman 6 Kali Lebih Banyak dari Rilis PBB

15 Desember 2018

NGO Ungkap Korban Tewas Yaman 6 Kali Lebih Banyak dari Rilis PBB

Organisasi non-pemerintah ACLED mengungkapkan korban tewas di Yaman enam kali lebih tinggi daripada data yang dirilis oleh PBB.

Baca Selengkapnya

Presiden Yaman, Hadi Perintahkan Pasukannya Serang Milisi Houthi

5 Desember 2017

Presiden Yaman, Hadi Perintahkan Pasukannya Serang Milisi Houthi

Presiden Yaman, Hadi perintahkan pasukannya serang milisi Houthi di Sanaa dan janjikan pengampunan bagi yang keluar dari Houthi.

Baca Selengkapnya

Houthi Ambil Alih Ibukota Yaman Setelah Bunuh Eks Presiden

5 Desember 2017

Houthi Ambil Alih Ibukota Yaman Setelah Bunuh Eks Presiden

Milisi Houthi mengumumkan pengambilalihan Sanaa, ibukota Yaman beberapa jam setelah kematian eks presiden Yaman Ali Abdullah Saleh,

Baca Selengkapnya

Serangan Udara Saudi Menyasar Hotel di Yaman, 60 Tewas

24 Agustus 2017

Serangan Udara Saudi Menyasar Hotel di Yaman, 60 Tewas

Sedikitnya 60 orang tewas akibat serangan udara koalisi Arab Saudi yang menyasar sebuah hotel di Arhab, Yaman

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Kerahkan Pasukan ke Aden Yaman  

20 Agustus 2017

Arab Saudi Kerahkan Pasukan ke Aden Yaman  

Sejumlah pejabat Yaman yang pro bekas presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi mengklaim bahwa Arab Saudi telah mengerahkan pasukan ke Aden, Yaman.

Baca Selengkapnya

Palang Merah Internasional Desak Saudi Hentikan Perang di Yaman

29 Juli 2017

Palang Merah Internasional Desak Saudi Hentikan Perang di Yaman

Presiden Komite Palang Merah Internasional (ICRC), Peter Maurer, mendesak Arab Saudi dan koalisinya mengakhiri perang di Yaman

Baca Selengkapnya

Dalam Dua Pekan, 51 Warga Yaman Tewas Akibat Kolera

12 Mei 2017

Dalam Dua Pekan, 51 Warga Yaman Tewas Akibat Kolera

Wabah kolera yang merebak di wilayah konflik Yaman selama dua pekan terakhir telah merenggut 51 nyawa warga.

Baca Selengkapnya

Rekrut Milisi Baru, Al Qaeda Bikin Kuis Berhadiah Senapan AK47

12 Mei 2017

Rekrut Milisi Baru, Al Qaeda Bikin Kuis Berhadiah Senapan AK47

Berupaya merekrut milisi baru di Yaman, kelompok radikal Al Qaeda menggelar kuis berhadiah menarik, mulai dari senapan AK47 hingga laptop

Baca Selengkapnya

Peringati Dua Tahun Perang, Puluhan Ribu Warga Yaman Unjuk Rasa

27 Maret 2017

Peringati Dua Tahun Perang, Puluhan Ribu Warga Yaman Unjuk Rasa

Puluhan ribu warga Yaman berunjuk rasa di ibu kota Sanaa untuk
memperingati dua tahun perang yang berkecamuk di negara paling
miskin di wilayah Arab

Baca Selengkapnya