Arab Saudi Tarik Dubesnya dari Sri Lanka  

Reporter

Rabu, 20 Februari 2013 18:11 WIB

Kartu identitas Rizana Nafeek, tenaga kerja asal Sri Lanka yang dihukum pancung di Arab Saudi. bbc.co.uk

TEMPO.CO, Riyadh - Kerajaan Arab Saudi menarik duta besarnya dari Kolombo, Sri Lanka, Abdulaziz bin Abdul-Rahman Al-Jammaz, sebagai balasan atas penarikan diplomatnya dari Saudi setelah seorang pembantu rumah tangga asal Sri Lanka dituduh membunuh bayi sehingga harus dihukum penggal di Kerajaan.

Kabar tersebut diwartakan kantor berita SPA, Selasa, 19 Februari 2009. Sumber-sumber Kedutaan Arab Saudi di Kolombo membenarkan berita penarikan Al-Jammaz. Sekretaris Kementerian Urusan Eksternal, Karunatilleke Amunugama, mengatakan kepada Sunday Times, koran Sri Lanka, "Kami belum tahu."

"Berdasarkan keputusan pemerintah Sri Lanka menarik duta besarnya dari Kerajaan, Kementerian Luar Negeri (Saudi) telah menarik duta besarnya di Sri Lanka untuk konsultasi," tulis SPA, Selasa, mengutip keterangan juru bicara Kementerian.

Sri Lanka menarik duta besarnya, Ahmed Jawad, tak lama setelah Kerajaan memenggal warga negaranya yang jadi pembantu, Rizana Nafeek, pada 27 Januari 2013. Untuk penggantinya, Sri Lanka menyiapkan diplomat senior Vadivel Krishnamoorthy. Dia akan menjadi duta besar pertama Sri Lanka non-muslim untuk Kerajaan.

Ketegangan politik kedua negara melonjak sejak 9 Januari 2012 ketika eksekusi dilaksanakan terhadap pembantu rumah tangga asal Sri Lanka, Rizana Nafeek, yang berusia 17 tahun saat dia didakwa membekap hingga tewas seorang bayi berusia 4 bulan di Arab Saudi, pada 2005.

Menteri Dalam Negeri Arab Saudi usai eksekusi mengatakan kepada pers, Nafeek didakwa pihak berwajib membekap seorang bayi yang dirawatnya hingga mati setelah dia berdebat dengan ibu korban.

Bulan lalu, melalui Menteri Penerangan Keheliya Rambukwella, diumumkan, Sri Lanka melarang perempuan berusia di bawah 25 tahun bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Arab Saudi. Kebijaksanaan ini, ujar Menteri, sebagai langkah awal pelarangan mencari pekerjaan di seluruh dunia dengan gaji rendah.

AL JAZEERA | ARAB NEWS | CHOIRUL

Berita terpopuler lainnya:

Demokrat dan PKS Dianggap Juara Korupsi

Aturan Baru SIM Tak Jadi Berlaku Maret Ini

Produk Nestle Terancam Ditarik di Indonesia

Di Museum Ini Pengunjung Boleh Tak Berbusana

Sekali Lagi, Ini Pembelaan Anas Soal Harrier

Berita terkait

Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

13 November 2017

Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

Arab Saudi masuk daftar hitam PBB untuk kasus pembunuhan anak-anak di Yaman yang jumlahnya mencapai 683 anak.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

25 Oktober 2017

Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

Pengadilan Arab Saudi membebaskan Grup Saudi Bin Laden dari kewajiban membayar kompensasi kepada korban crane jatuh di Mekah tahun 2015.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

25 Oktober 2017

Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

Putra mahkota mengatakan Arab Saudi akan mengembalikan agama Islam menjadi moderat dan berpandangan terbuka terhadap semua agama.

Baca Selengkapnya

Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

6 Oktober 2017

Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

Raja Salman dan Putin bersepakat Saudi membeli senjata sistem pertahanan udara S-400 senilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 40,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

4 Oktober 2017

Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

Raja Salman akan berkunjung ke Rusia untuk pertama kalinya Kamis depan.

Baca Selengkapnya

Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

23 Agustus 2017

Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

Remaja berusia 14 tahun ditangkap polisi Arab Saudi akibat goyang Macarena di jalan

Baca Selengkapnya

Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

15 Agustus 2017

Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

Sebuah bocoran email mengungkap bahwa Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammad bin Salman menginginkan negaranya keluar dari perang Yaman.

Baca Selengkapnya

Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

15 Agustus 2017

Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

Abdallah Al Shaharani, penyanyi Arab Saudi ini melakukan gerakan dabbing dalam sebuah festival musik

Baca Selengkapnya

Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

14 Agustus 2017

Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

Arab Saudi minta bantuan Irak memperbaiki hubunganya dengan Iran.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

2 Agustus 2017

Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

Proyek ini dalam rangka mengurangi ketergantungan Arab Saudi akan pendapatan dari penjualan minyak.

Baca Selengkapnya