PM India Janji Transparan Soal Skandal Helikopter  

Reporter

Senin, 18 Februari 2013 19:44 WIB

Perdana Menteri India Manmohan Singh. AP/Carolyn Kaster

TEMPO.CO, New Delhi — Perdana Menteri India Manmohan Singh menegaskan, pemerintah tidak memiliki rahasia dalam transaksi jual-beli helikopter senilai US$ 750 juta atau Rp 7,2 triliun dengan perusahaan patungan Italia-Inggris, Finmeccanica.

Dalam pernyataan pertama setelah penangkapan Direktur Utama Finmeccanica, Giuseppe Orsi, di Italia pekan lalu, Singh berjanji akan membuka masalah ini dalam pertemuan dengan parlemen besok.

“Sidang parlemen akan menjadi forum yang tepat untuk membahas semua masalah yang diangkat oposisi. Kami siap berdiskusi karena tak ada yang disembunyikan,” kata Singh kepada wartawan di Ibu Kota New Delhi, Senin, 18 Februari 2013.

Skandal suap dalam pembelian 12 helikopter mewah AgustaWestland terungkap pekan lalu. Polisi Italia menangkap pemimpin perusahaan Finmeccanica yang dituding memberikan suap kepada S.P. Tyagi, bekas kepala angkatan udara India pada 2010. Sepupu Tyagi, Sanjeev, menjadi mediator antara kedua pihak dalam transaksi haram tersebut.

Baik Tyagi maupun Sanjeev membantah menerima suap.

Kementerian Pertahanan memutuskan untuk menunda kesepakatan bisnis, meski India telah menerima tiga dari 12 helikopter yang dijanjikan. Sejatinya, selusin helikopter eksekutif ini akan digunakan oleh sejumlah petinggi negara, termasuk perdana menteri.

Selain itu, Badan Investigasi Pusat India (CBI) mengirim sejumlah penyidik dan pejabat kementerian hukum ke Roma. “Tujuan utama tim ini adalah untuk mengumpulkan sebanyak mungkin bukti terkait dengan dugaan kasus korupsi dalam transaksi tersebut,” ujar Sitanshu Kar, juru bicara CBI.

Dalam kesempatan terpisah, Perdana Menteri Inggris David Cameron tiba di Mumbai untuk kunjungan tiga hari di India. Meski mengusung kerja sama ekonomi dengan India, Cameron diduga bakal terseret skandal pembelian helikopter ini. Sebab, helikopter mewah pilihan India itu dibuat di sebuah pabrik di kawasan tenggara Inggris. Namun, hingga berita ini diturunkan, tidak ada pernyataan resmi Cameron ihwal skandal tersebut.

REUTERS | DAWN | THE HINDUSTAN TIMES | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita Terpopuler Lainnya

Pengakuan Kolega Maharani Suciyono: 60 Juta/Bulan!
Wawancara Mucikari Ayam Kampus
Tujuh Partai Bergabung dengan PAN

Isak Tangis Warnai Ulang Tahun Raffi Ahmad

Sebab Meteor Rusia Tak Terdeteksi

Anas : Pidato SBY Sudah Jelas Top



Berita terkait

Kasus Suap Lukas Enembe, Jaksa KPK Tuntut Bekas Kepala Dinas PUPR Papua 7 Tahun Penjara

57 hari lalu

Kasus Suap Lukas Enembe, Jaksa KPK Tuntut Bekas Kepala Dinas PUPR Papua 7 Tahun Penjara

Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap Gubernur Papua Lukas Enembe.

Baca Selengkapnya

Kasus Dugaan Korupsi Gubernur Maluku Utara, KPK Jadwalkan Pemanggilan 2 Anggota TNI Hari Ini

57 hari lalu

Kasus Dugaan Korupsi Gubernur Maluku Utara, KPK Jadwalkan Pemanggilan 2 Anggota TNI Hari Ini

Kedua anggota TNI yang akan diperiksa KPK pada hari ini adalah ajudan Gubernur Maluku Utara nonaktif Abdul Gani Kasuba.

Baca Selengkapnya

Didesak Segera Tahan Firli Bahuri, Ini Respons Polri

1 Maret 2024

Didesak Segera Tahan Firli Bahuri, Ini Respons Polri

Berkas perkara Firli Bahuri dikembalikan lagi oleh Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta pada 2 Februari lalu karena belum lengkap.

Baca Selengkapnya

Cerita Awal Pertemuan Dadan Tri Yudianto dengan Hasbi Hasan, Berawal dari Video Call Sang Istri

28 Februari 2024

Cerita Awal Pertemuan Dadan Tri Yudianto dengan Hasbi Hasan, Berawal dari Video Call Sang Istri

Dalam sidang kasus suap di Pengadilan Tipikor, Dadan Tri Yudianto beri kesaksian perkenalannya dengan sekretaris MA Hasbi Hasan.

Baca Selengkapnya

Hakim Kabulkan Praperadilan Helmut Hermawan, Tersangka di Kasus Dugaan Suap Eddy Hiariej

27 Februari 2024

Hakim Kabulkan Praperadilan Helmut Hermawan, Tersangka di Kasus Dugaan Suap Eddy Hiariej

Hakim menilai KPK tidak memiliki dua alat bukti yang sah saat menetapkan Helmut Hermawan sebagai tersangka kasus dugaan suap kepada Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

Hakim Tunggal PN Jaksel Tolak Gugatan MAKI, Ini Kilas Balik Jejak Perburuan Harun Masiku

22 Februari 2024

Hakim Tunggal PN Jaksel Tolak Gugatan MAKI, Ini Kilas Balik Jejak Perburuan Harun Masiku

Harun Masiku didakwa dalam kasus suap pada 2021 dan menjadi buron sampai kini. Gugatan praperadilan MAKI soal itu ditolak hakim tunggal PN Jaksel

Baca Selengkapnya

Ketua PN Muara Enim Akui Setor Rp 100 Juta ke Ajudan Hasbi Hasan, JPU Ungkit Perbedaan dengan BAP

21 Februari 2024

Ketua PN Muara Enim Akui Setor Rp 100 Juta ke Ajudan Hasbi Hasan, JPU Ungkit Perbedaan dengan BAP

Dalam sidang, JPU juga mengkonfirmasi hubungan Ketua PN Muara Enim Yudi Noviandri dan Sekretaris MA Hasbi Hasan.

Baca Selengkapnya

Tersangka Pemberi Suap Gubernur Maluku Utara Segera Disidangkan di Pengadilan Tipikor

17 Februari 2024

Tersangka Pemberi Suap Gubernur Maluku Utara Segera Disidangkan di Pengadilan Tipikor

Ada 4 tersangka pemberi suap terhadap Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba yang akan segera dilimpahkan ke Pengadilan Tipikor.

Baca Selengkapnya

Jaksa Tuntut Dadan Tri Yudianto 11 Tahun dan 5 Penjara di Kasus Suap Sekretaris MA

13 Februari 2024

Jaksa Tuntut Dadan Tri Yudianto 11 Tahun dan 5 Penjara di Kasus Suap Sekretaris MA

Dadan Tri Yudianto didakwa dalam kasus menerima suap sebesar Rp 11,2 miliar bersama Sekretaris MA nonaktif Hasbi Hasan.

Baca Selengkapnya

Helmut Hermawan Dirawat di RS Polri, Kuasa Hukum Beri Informasi Berbeda

6 Februari 2024

Helmut Hermawan Dirawat di RS Polri, Kuasa Hukum Beri Informasi Berbeda

Penahanan Helmut Hermawan dibantarkan dan dirawat inap di rumah sakit sejak Kamis malam atas permohonan tersangka kasus suap Eddy Hiariej itu.

Baca Selengkapnya