TEMPO.CO, Seoul - Lebih dari 100 ribu tentara dan warga sipil merayakan keberhasilan uji coba nuklir di Pyongyang, ibu kota Korea Utara. Mereka mengelu-elukan keberanian sang pemimpin, Kim Jong-un, yang "tak tertandingi".
Kantor berita pemerintah, Korean Central News Agency (KCNA) melaporkan aksi massa di Alun-alun Kim Il-sung, Kamis, 14 Februari tersebut dihadiri para pejabat partai, militer, juga polisi dan pelajar.
Sejumlah pembicara berpidato di hadapan ratusan ribu massa, memuji-muji uji coba nuklir bawah tanah yang mereka lakukan Selasa kemarin. KCNA menyatakan hal itu sebagai "hasil dari keputusan luar biasa dan keberanian yang tak tertandingi dari yang terhormat dan disayangi, Kim Jong-un".
Namun, sang pemimpin, yang mengambil alih kekuasaan setelah kematian sang ayah, Kim Jong-il Desember 2011, tidak menghadiri acara tersebut.
Uji coba nuklir Korut yang ketiga setelah tahun 2006 dan 2009, menurut data seismis, lebih kuat. “Hal itu menunjukkan kekuatan teknologi, ilmu pengetahuan, dan militer yang mampu menghantam apa pun,” kata KCNA.
Korea Utara mengatakan uji coba yang dikutuk dunia internasional merupakan respons langsung dari sanksi PBB yang dijatuhkan atas Pyongyang selepas peluncuran roket jarak jauh Desember tahun lalu.
Pyongyang menuduh Amerika Serikat memimpin jatuhnya sanksi di Dewan Keamanan PBB. Para orator yang berkumpul dalam aksi di Alun-alun Kim Il-sung, Pyongyang, Kamis, mengancam pembalasan tanpa ampun jika AS mendorong sanksi yang lebih kuat setelah uji coba nuklir ketiga mereka.
CNA | NATALIA SANTI
Terpopuler:
Vatikan Benarkan Kepala Paus Berdarah di Meksiko
Dapat Nilai C, Mahasiswi Gugat Universitas
Salafi Jihad, Ancaman Arab Spring
Zygier Diduga Akan Buka Operasi Rahasia Mossad
Mantan Walikota Gunakan Dana Amal untuk Berjudi
Mengira Pencuri, Oscar Pistorius Tembak Pacar
Dikira Hernia, Ternyata Hamil 9 Bulan
Skandal Daging Kuda Menyebar di Eropa
Berita terkait
Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day
6 Februari 2021
Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.
Baca SelengkapnyaEks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir
3 Februari 2021
Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.
Baca SelengkapnyaEks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan
25 Januari 2021
Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.
Baca SelengkapnyaKim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan
20 Januari 2021
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.
Baca SelengkapnyaTahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya
2 Januari 2021
Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.
Baca SelengkapnyaTujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya
12 Desember 2020
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini
Baca SelengkapnyaCina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un
2 Desember 2020
Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.
Baca SelengkapnyaPeretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca
30 November 2020
Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaCegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan
29 November 2020
Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.
Baca SelengkapnyaMiliter Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze
23 November 2020
'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.
Baca Selengkapnya