Zygier Diduga Akan Buka Operasi Rahasia Mossad

Reporter

Editor

Abdul Manan

Jumat, 15 Februari 2013 00:33 WIB

Mahmoud al-Mabhouh (tengah)pada 29 Januari 2010. AP/Hatem Moussa

TEMPO.CO, Yerussalem - Suratkabar Kuwait, Al-Jarida, mengutip "sumber Barat" mengatakan, Ben Zygier adalah bagian dari kru dinas rahasia Israel, Mossad, yang bertanggungjawab dalam pembunuhan Mahmoud al-Mabhouh, pejabat Hamas di Dubai, Qatar, tiga tahun lalu. Zygier adalah pria berdarah Yahudi-Australia yang ditahan di penjara Israel dan kemudian meninggal.


Fairfax Media, yang dimiliki oleh Sydney Morning Herald, mengutip pejabat keamanan Australia yang mengatakan bahwa Zygier, yang semula hanya disebut "Tahanan X", sudah diambang rencananya untuk membocorkan informasi operasi rahasia Israel terkait pembunuhan al-Mahbhouh.


ABC News di Australia, Selasa lalu mengatakan, Zygier direkrut oleh Mossad sekitar 10 tahun yang lalu. Dia sudah berumur 34 tahun, sudah menikah dan memiliki dua anak pada saat kematiannya di penjara, dua tahun lalu. Israel juga mengakui bahwa saat di tahanan Zygier diberi identitas palsu untuk "alasan keamanan".


Menurut Al-Jarida, Zygier menghubungi Pemerintah Dubai setelah Mabhouh ditemukan tewas, 20 Januari 2010 lalu. Dia dilaporkan akan menawarkan informasi soal operasi pembunuhan itu. Sebagai balasannya, ia akan mendapatkan perlindungan dari Pemerintah Dubai.


Seorang pejabat keamanan Australia kepada Fairfax Media mengatakan, "(Zygier) mungkin sudah hendak meniup "peluit", tapi dia tidak pernah mendapat kesempatan itu."


Advertising
Advertising

Mahbhouh, yang memiliki nama lengkap Mahmoud Abdel Rauf al-Mabhouh, adalah komandan militer senior Hamas dan salah satu pendiri Izz ad-Din al-Qassam, afiliasi militer Hamas. Polisi di Uni Emirat Arab yakin pembunuhan ini dilakukan oleh Mossad.


Haretz.com, salah satu media Israel, mengisahkan saat-saat terakhir sebelum kematian Mabhouh. Pada 19 Januari, sekitar pukul 9 pagi, Mahbhouh menggunakan maskapai Emirates EK 912 dari Damaskus, Suriah, menuju Dubai. Ia mendarat pukul 2:30 pm. Ia mencapai hotel terdekat, al-Bustan Rotana, dengan taksi.


Menggunakan identitas palsu, ia memesan kamar nomor 130, di lantai pertama hotel yang memiliki 275 kamar itu. Ia memesan kamar yang tidak memiliki balkon dan jendelanya tertutup sehingga tidak ada yang bisa masuk. Ia menyimpan dokumen di kotak deposit hotel. Dia menghabiskan waktu sekitar satu jam di kamarnya, di mana ia mandi dan berganti pakaian. Sekitar pukul 4.30 atau 5.00 pm, ia meninggalkan hotel.


Dia tampaknya makan malam di luar, karena hotel tidak memiliki catatan makanan atau minuman di salah satu restorannya. Selama jam-jam kritis tersebut, Mabhouh rupanya sedang dibuntuti. Dia diyakini telah kembali ke kamarnya sekitar pukul 9 pm. Saat ia membuka pintu, penyerang ikut masuk, dan membunuhnya. Sebab, tidak ada tanda-tanda orang masuk dengan paksa.


Namun, Hamas berkeyakinan bahwa para pembunuh itu sedang menunggunya di dalam setelah ada yang memberitahu bahwa Mabhouh sedang dalam perjalanan ke kamarnya. Sekitar pukul 9.30 pm, istri Mabhouh menelpon ke telepon genggamnya, tapi tidak ada jawaban. Kematiannya diketahui keesokan harinya, dengan sejumlah luka tembak di tubuhnya.


Jerusalem Post | Haaretz.com | Abdul Manan

Berita terkait

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

31 Januari 2022

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

Uni Emirat Arab berhasil mencegat sebuah rudal balistik yang ditembakkan oleh Houthi dari Yaman ketika negara Teluk itu menjamu Presiden Israel

Baca Selengkapnya

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

31 Mei 2018

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

Aturan pelarangan masuk Israel bagi turis berpaspor Indonesia membuat banyak tamu mempertanyakan hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

29 Agustus 2017

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

Netanyahu menunjukkan ekspresi penghargaannya kepada Trump dan pemerintahannya yang selama ini memberikan dukungan kuat bagi Israel.

Baca Selengkapnya

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

26 Agustus 2017

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

Niv, monyet dari spesies Macaque telah menghabiskan waktunya dengan menjaga, membelai, membersihkan, dan bermain dengan seekor anak ayam.

Baca Selengkapnya

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

15 Agustus 2017

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

Pemimpin Gereja Ortodoks Yunani di Yerusalem tolak keputusan pengadilan Israel yang menyetujui penjualan properti gereja ke ke perusahaan Yahudi.

Baca Selengkapnya

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

7 Agustus 2017

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

Israel menganggap siaran berita Al Jazeera bersifat menghasut.

Baca Selengkapnya

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

26 Juli 2017

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.

Baca Selengkapnya

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

24 Juli 2017

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

Tank milik Israel menyerang pos pemantau milik Hamas di Gaza, Senin, 24 Juli 2017, sebagai balasan atas tembakan rudal dari arah perbatasan Palestina.

Baca Selengkapnya

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

14 Mei 2017

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

Trump akan tiba di Yerusalem pada 22 Mei 2017 untuk membicarakan masalah perdamaian antara Israel dan Palestina.

Baca Selengkapnya

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

9 Mei 2017

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

Sejumlah menteri dalam kabinet Israel menyetujui RUU kontroversial yang akan menghapus status bahasa Arab sebagai bahasa resmi Israel.

Baca Selengkapnya