Kilat menyambar Vatican Dome tak lama setelah pengumuman mundurnya Paus Benediktus XVI. Rsvlts.com
TEMPO.CO, Roma - Mundurnya Paus Benediktus XVI sudah diperkirakan oleh peramal Irlandia yang juga Uskup Armarh, St Malachy. Ia hidup sekitar tahun 1094-1148.
St Malachy dikatakan telah melakukan perjalanan ke Roma pada 1139, di mana ia menuliskan visi masa depan Kepausan. Dalam serangkaian tulisan yang dipilah menjadi 112 frasa samar itu masing-masing terjelaskan setelah kejadian berlangsung.
Ia menuliskan, Paus terakhir sebagai 'Petrus Romanus', yang dihubungkan dengan calon kuat Paus baru asal Ghana, Kardinal Peter Turkson. Menurut ramalan Malachy, Petrus Romanus akan menjadi Paus ke-112 dan terakhir sebelum menyebutkan "kota akan hancur dan Hakim mengerikan akan menghakimi orang-orang".
Meskipun bukan bagian dari ajaran Katolik resmi, Nubuatan Paus dikenal oleh pejabat Vatikan dan cendekiawan Katolik. Pengusungnya selalu menghubungkan setiap frasa dengan Paus tertentu selama berabad-abad.
Paus Yohanes Paulus II, misalnya, dikaitkan dengan frasa nomor 110, "Berasal dari kekuatan matahari". Pasalnya, baik saat lahir maupun saat dimakamkan, terjadi gerhana matahari.
Paus saat ini, Paus Benediktus XVI dikaitkan dengan frasa nomor 111, "kemuliaan zaitun". Faktanya, beberapa anggota ordo monastik yang didirikan oleh St Benediktus dikenal sebagai Olivetans.
Frasa nomor 112, berbunyi, "Akhir Gereja Suci Roma akan diperintah oleh Petrus Romanus (Peter Romawi), yang akan memberi makan domba-dombanya di tengah banyak sengsara, setelah itu kota dengan tujuh bukit (merujuk pada Kota Roma) akan dihancurkan dan Hakim mengerikan akan menghakimi orang-orang."
Namun banyak ahli percaya apa yang disebut 'Nubuat Paus' adalah palsu dan dibuat dalam upaya untuk meningkatkan peluang seorang kardinal abad ke-16 yang menjadi Paus. Suster Madeleine Grace, seorang teolog yang juga pakar sejarah di University of St Thomas yang mengkhususkan diri dalam teks abad pertengahan, mengatakan kepada NBC News, "Anggap sebagai peringatan saja." Ia menyebutkan banyak kesalahan faktual di dalamnya dan terjadi semacam pemalsuan.