TEMPO.CO, Damaskus - Pemimpin oposisi Suriah, Mouaz al-Khatib, mengatakan, dia akan berbicara dengan perwakilan Presiden Bashar al-Assad di kawasan yang dikuasai pemberontak di sebelah utara Suriah. Pertemuan itu dimaksudkan untuk mengakhiri konflik yang menewaskan lebih dari 60.000 orang.
Tujuan pembicaraan, menurut al-Khatib melalui akun Facebook, dimaksudkan juga guna mencari jalan bagi Assad meninggalkan kekuasaan dengan meminimalkan pertumpahan darah dan kerusakan.
"Jika rezim menaruh perhatian atas kedaulatan nasional dan tidak ingin meninggalkan wilayah Suriah, solusinya adalah membebaskan wilayah utara Suriah," katanya.
Al-Khatib bertemu dengan utusan internasional untuk Suriah, Lakhdar Brahimim, di Kairo, Ahad, 10 Februari 2013. Pada pertemuan itu, Brahimi menyerukan kepada pemimpin oposisi agar terus berdialog dengan pemerintahan Damaskus.
Brahimi memainkan peran penting dalam mengorganisasi pertemuan antara al-Khatib dan menteri luar negeri Rusia dan Iran, serta para pendukung Assad di Muenchen, Jerman, pekan lalu.
Ikhwanul Muslimin, kelompok yang menguasai blok Koalisi Nasional pimpinan al-Khatib, menentang adanya inisiatif dialog dengan pemerintahan Damaskus. Tetapi, mereka tidak secara langsung menentang otoritas yang dimiliki al-Khatib. Menurut beberapa sumber, inisiatif ini dapat meningkatkan popularitas di Suriah.
Otoritas Suriah tidak merespons secara langsung inisitaif al-Khatib. Namun, Menteri Dalam Negeri Suriah, Amran al-Zoubi, Jumat, 8 Februari 2013, menjelaskan mengenai garis kebijaksanaan pemerintah bahwa pada dasarnya mereka menyambut baik kedatangannya ke Damaskus guna mendiskusikan masa depan Suriah. Al-Khatib memimpin Dewan Nasional Suriah sejak lembaga ini didirikan Desember tahun lalu di Qatar bersama negara-negara barat dan Teluk.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita terpopuler lainnya:
Jejak Anis Matta di Tas Ahmad Fathanah
FPI Solo Desakkan Pembubaran Densus 88
Status Hukum Anas Urbaningrum Masih Menggantung
Film Hina Nabi, Mesir Blokir Youtube Sebulan
Tiada Anas Urbaningrum di Pertemuan DPD di Cikeas
Ratusan Pegawai Pajak Bisa Akses SPT Pajak SBY
Korupsi Al Quran:Siapa Si Raja, Panglima, Prajurit
Berita terkait
CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi
12 Januari 2018
Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.
Baca SelengkapnyaGadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB
18 Oktober 2017
Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.
Baca SelengkapnyaTujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah
13 Agustus 2017
Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal
Baca SelengkapnyaBeredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah
31 Juli 2017
Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.
Baca SelengkapnyaIndonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah
28 Juli 2017
KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah
Baca SelengkapnyaRumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah
23 Juli 2017
Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah
Baca SelengkapnyaKedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri
17 Juli 2017
Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.
Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung
15 Juli 2017
Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah
Baca SelengkapnyaDokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis
14 Juni 2017
Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.
Baca SelengkapnyaHina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB
18 Mei 2017
Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.
Baca Selengkapnya