Tokoh Oposisi Tunisia Tewas Ditembak  

Reporter

Rabu, 6 Februari 2013 20:33 WIB

Shokri Belaid. melekher.com

TEMPO.CO, Tunis - Tokoh oposisi top Tunisia, Shokri Belaid, tewas ditembak saat pemimpin partai beraliran kiri dari partai Patriot Demokratik ini meninggalkan rumahnya.

Kabar kematian Belaid dibenarkan saudara laki-lakinya. Menurutnya, dia tewas ketika dalam perjalanan menuju rumah sakit di pinggiran Tunisia, Selasa, 5 Februari 2013, karena menderita luka serius.

"Saudara saya dibunuh. Saya putus asa dan depresi," kata Abdelmajid Belaid. Istri Belaid menambahkan, "Dia tewas akibat dihantam dua peluru," katanya kepada Radio Mosaique.

Koresponden Al Jazeera, Youssef Gaigi, melaporkan drai Tunis, kasus pembunuhan politisi ini sangat mengagetkan banyak orang di Tunisia. "Sangat jelas bahwa sasaran pembunuhan ini adalah tokoh politik. Ini pertama kalinya terjadi di Tunisia," kata Gaigi.

Ziad Lakhader, pemimpin Front Popular, organisasi payung Patriot Demokratik, mengatakan, "Belaid tewas oleh peluru yang bersarang di kepala dan lehernya. Dokter mengatakan kepada kami, dia tewas. Ini hari menyedihkan bagi Tunisia."

Belaid dikenal sebagai pengritik tajam para pemimpin Tunisia, khsusnya partai Islam Ennahda yang mendominasi pemerintahan. Dia menuduh pemerintah tidak cukup melakukan penghentian kekerasan oleh kelompok ultrakonservatif yang menganggap kuburan, pameran seni, dan hal-hal lain keluar dari ajaran Islam.

Juru bicara pemerintah, Samir Dilou, menyebut bahwa pembunuhan itu sebagai sebuah kejahatan menjijikkan. Presiden Tunisia, Moncef Marzouki, mengatakan, dia akan melawan siapa saja yang menentang transisi politik di negaranya setelah kematian Belaid.

Marzouki, yang mempercepat kunjungannya ke Prancis, Rabu, 6 Februari 2013, mengatakan hal tersebut kepada peserta petemuan Parlemen Eropa yang berlangsung di Strasbourg mendapatkan keplok hadirin. "Kami akan melanjutkan perlawanan terhadap musuh-musuh revolusi."

Presiden juga membatalkan kunjungannya ke Mesir yang dijadwalkan pada Kamis, 7 Februari 2013, usai kasus pembunuhan yagn menimbulkan protes sekitar 1.000 orang di jalan-jalan di luar kantor Kementeian Dalam Negeri.

Teriakan jatuhkan Ennahda -penguasa pemerintahan- bertalu-talu disampaikan oleh para pengunjuk rasa, "Shame Sokri tewas." "Dimana Pemerintah?", dan "Pemerintah harus jatuh."

Omar bin Ali, anggota Uni Perdagangan Tunisia, yang turut serta dalam aksi unjuk rasa,mengatakan, "Islam harus bertanggung jawab atas kematian Belaid. "Ini adalah buah dari apa yang mereka sampaikan di masjid-masjid," kata Bin Ali kepada koresponden Al Jazeera, Ahmed Khalil Jabani, di luar kantor Kementerian.

Ennahda, partai berkuasa di Tunisa, memenangkan 42 persen kursi dalam pemilihan umum pertama usai musim semi Arab pada pemilu Oktober 2011. Kemenangan ini menjadi modal partai membentuk pemerintahankoalisi bersama dua partai sekuler, yakni Kongres untuk Republik pimpinan presiden Marzouki dan Ettakatol.

Prancis mengutuk pembunuhana terhadap Belaid, seraya menguraikan bahwa dia merupakan seorang perjuang hak asasi manusia. "Pembunuhan ini telah merampas pemberani Tunisia untuk menyuarakan kebebasaan berbicara," kata Presiden Francois Hollande beberapa jam setelah Belaid tewas ditembak.

AL JAZEERA | CHOIRUL




Berita terkait

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

18 jam lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

2 hari lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

3 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

5 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

6 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

7 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Turun, Analis: Kekhawatiran terhadap Konflik Timur Tengah Mereda

9 hari lalu

Harga Emas Turun, Analis: Kekhawatiran terhadap Konflik Timur Tengah Mereda

Analisis Deu Calion Futures (DCFX) menyebut harga emas turun karena kekhawatiran terhadap konflik di Timur Tengah mereda.

Baca Selengkapnya

Ekonom: Rupiah Hadapi Tekanan, BI Sebaiknya Tak Naikkan Suku Bunga Acuan

9 hari lalu

Ekonom: Rupiah Hadapi Tekanan, BI Sebaiknya Tak Naikkan Suku Bunga Acuan

Rupiah saat ini sedang menghadapi tekanan mata uang yang sangat besar dan lonjakan arus keluar modal.

Baca Selengkapnya

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

10 hari lalu

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

11 hari lalu

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

Kepala Ekonom BCA David Sumual merespons pelemahan rupiah. Ia menilai depresiasi rupiah karena ketegangan konflik geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya