Korea Utara Ancam Amerika Serikat

Reporter

Editor

Natalia Santi

Rabu, 6 Februari 2013 18:05 WIB

Kim Jong-Un (tengah) berbincang dengan para insinyur di Pusat Kontrol Satelit, sebelum peluncuran roket yang membawa satelit Unha-3 (Milkyway-3) milik Korea Utara di anjungan peluncuran di Pantai Barat, Wilayah Cholsan, Provinsi Pyongan Utara (12/12) Korea Utasra. REUTERS/KCNA

TEMPO.CO, Jakarta - Korea Utara melayangkan ancaman kepada Amerika Serikat. Mereka menyatakan akan mengambil tindakan yang lebih daripada sekadar uji coba nuklir. Ancaman tersebut disampaikanmelalui media pemerintah Korut, KCNA.

Pelapor khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa soal hak asasi manusia Korut, Marzuki Darusman, menyatakan ancaman itu tidak perlu ditanggapi berlebihan. Tindakan itu dilakukan Korut untuk mencari perhatian Amerika. Karena itu, dalam setiap ancaman, Korut selalu menyebut-nyebut AS sebagai negara nuklir yang menyebarkan sikap permusuhan.

Menurut Marzuki, Korut sudah mengukur kemampuan dan akibat yang akan dia tanggung. "Semua ancaman itu sudah terukur oleh Korut. Dia tahu ada batas-batas yang tidak mungkin dilampaui, tapi cukup untuk menimbulkan kegalauan atau kecemasan di kalangan Amerika Serikat dan Korea Selatan," kata mantan anggota tim pencari fakta pembunuhan PM Pakistan Benazir Bhutto itu, kemarin.

"Dia tahu juga tidak bisa bertahan dalam konfrontasi terbuka dengan Amerika dan Korea Selatan," ia menambahkan.

Sejak Dewan Keamanan PBB menjatuhkan resolusi baru pada 22 Januari lalu, Korut sudah melontarkan niatnya untuk membangkang. Berbagai pihak menebak-nebak kapan uji coba nuklir ketiga dilakukan. Ada yang menyebut tanggal 16 Februari, hari kelahiran mantan pemimpin Korut Kim Jong-il. Atau, 25 Februari, pelantikan presiden Korsel terpilih Park Geun-hye.

Dua uji coba nuklir pertama dilakukan bersamaan dengan hari libur di AS, yakni 9 Oktober 2006, Hari Colombus, dan 25 Mei 2009, Hari Pahlawan. Korut juga melakukan uji coba rudal di Hari Kemerdekaan AS tahun 2006. Korut juga meluncurkan roket jarak jauh hanya beberapa bulan setelah Presiden Barack Obama dilantik pertama kalinya pada tahun 2009.

Berdasarkan itu, beberapa kalangan berspekulasi Pyongyang akan mewujudkan ancamannya pada 18 Februari, Hari Ulang Tahun George Washington, yang disebut Hari Presiden. Menteri Luar Negeri Korsel memperkirakan tanggal 12 Februari saat Obama menyampaikan pidato kenegaraan.

Marzuki mengimbau pemerintah AS untuk menciptakan pendekatan yang baru dengan Korut demi perdamaian di Semenanjung. Perundingan enam pihak yang membahas masalah Korut, menurut Marzuki, tidak berguna dan hanya menjadi beban bagi Korut. Dia menilai terlalu banyak kompromi yang harus dilakukan.

"Kita tidak bisa mengandalkan Korut untuk mengubah sikap. Perubahan hanya dilakukan dengan rintisan berani Amerika," kata Marzuki. Dia menyebut masuknya Google ke Korut sebagai suatu kemajuan, meski dilakukan oleh pihak swasta AS. Pendekatan lainnya juga bisa dilakukan secara ekonomi maupun kebudayaan, sehingga memungkinkan terjadinya dialog menuju perdamaian.

THE GLOBAL TIMES | AP | WALL STREET JOURNAL | NATALIA SANTI

Berita terkait

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.

Baca Selengkapnya

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.

Baca Selengkapnya

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini

Baca Selengkapnya

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.

Baca Selengkapnya

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.

Baca Selengkapnya

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.

Baca Selengkapnya