Kandidat Presiden Armenia Ditembak  

Reporter

Jumat, 1 Februari 2013 11:19 WIB

Kandidat presiden Armenia, Paruir Airikian. wikipedia.org

TEMPO.CO, Yerevan - Paruyr Hayrikyan, satu dari delapan kandidat Presiden Armenia, ditembak orang tak dikenal, Kamis, 31 Januari 2013, waktu setempat. Padahal, pria berusia 63 tahun itu sedianya akan bertarung dalam pemilu presiden yang digelar 18 Februari 2013 mendatang. Salah satu penantangnya adalah presiden Armenia saat ini, Serzh Sarksyan.

Seperti dilansir stasiun televisi Armenia, seorang pria tak dikenal menembak sebanyak dua kali dan melukai bahu ketua partai oposisi, Serikat Penentuan Nasib Sendiri Nasionalis, itu. “Hayrikyan langsung dibawa ke rumah sakit oleh tetangganya. Kondisinya kini stabil dan aman,” kata Vladimir Gasparyan, kepala kepolisian Armenia.

Berdasar konstitusi Armenia, pemilu dapat ditunda selama dua pekan jika salah satu kandidat tidak dapat berkampanye atau maju dalam pemilihan tersebut. Bila sang kandidat meninggal dunia, pemilihan baru akan digelar dalam 40 hari.

“Siapa pun pelakunya ingin situasi kacau. Tapi mereka gagal,” ujar Hovik Abrahamyan, ketua parlemen Armenia, dalam kesempatan terpisah. Jalannya pemilu, menurut Abrahamyan, tergantung pada kondisi kesehatan Hayrikyan.

Pemilu presiden 2008 Armenia diwarnai kekerasan antara oposisi dan polisi. Sebagai bekas pecahan negara Uni Sovyet, Armenia yang berpenduduk 3,2 juta orang ini menjadi sekutu utama Rusia di wilayah Kaukus Selatan.

REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita Terpopuler Lainnya:

Yusuf Supendi: Kok, Kaget PKS Terlibat Suap?

Impor Renyah 'Daging Berjanggut'

Skandal Daging Berjanggut, Laporan Tempo 2011

Sebut Suap Daging Musibah, Tiffatul Dikecam

Presiden PKS Ditangkap, Apa Kata Hilmi Aminuddin

Marzuki Alie: Luthfi Hasan Itu yang Mana, Ya?

Berita terkait

Mkhitaryan Mundur dari Timnas Armenia Setelah 6 Pemain AS Roma Positif COVID-19

11 November 2020

Mkhitaryan Mundur dari Timnas Armenia Setelah 6 Pemain AS Roma Positif COVID-19

Penyerang AS Roma, Henrikh Mkhitaryan, mengundurkan diri dari timnas Armenia setelah enam rekan setimnya dinyatakan positif COVID-19.

Baca Selengkapnya

Armenia Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Suriah  

14 Februari 2017

Armenia Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Suriah  

Bantuan kemanusiaan Armenia itu merupakan yang kedua kalinya dikirim ke Suriah.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Perdagangan, Indonesia Siap Ekspor Kopi ke Armenia

1 November 2016

Tingkatkan Perdagangan, Indonesia Siap Ekspor Kopi ke Armenia

Kedua negara juga menandatangani visa extension untuk pemegang paspor diplomatik dan paspor dinas.

Baca Selengkapnya

Pria Bersenjata Kuasai Kantor Polisi di Armenia  

18 Juli 2016

Pria Bersenjata Kuasai Kantor Polisi di Armenia  

Sejumlah pria bersenjata menguasai sebuah kantor polisi di ibu kota Armenia, Yerevan, serta menyandera beberapa orang.

Baca Selengkapnya

Ke Monumen Genosida, Paus Serukan Armenia-Turki Rekonsiliasi  

26 Juni 2016

Ke Monumen Genosida, Paus Serukan Armenia-Turki Rekonsiliasi  

Paus Fransiskus berkunjung ke monumen kenangan peristiwa genosida 1,5 juta warga Armenia oleh pasukan Kerajaan Ottoman. Ini doa dan harapannya.

Baca Selengkapnya

Rakyat Armenia Tertarik Tenun Ikat Indonesia

17 Juni 2014

Rakyat Armenia Tertarik Tenun Ikat Indonesia

KBRI Kiev menggelar pameran promosi pertama di Armenia.

Baca Selengkapnya

Kasus Kematian Aktivis Lingkungan Meningkat Tajam  

15 April 2014

Kasus Kematian Aktivis Lingkungan Meningkat Tajam  

Brasil menjadi negara dengan kasus kematian aktivis pembela sumber daya alam terbanyak, dengan 448 kasus sepanjang 2002-2013.

Baca Selengkapnya

Carter: Blair Terlalu Patuh pada Amerika

27 Agustus 2006

Carter: Blair Terlalu Patuh pada Amerika

Bekas presiden Amerika Serikat Jimmy Carter mengkritik keras Perdana Menteri Inggris yang dinilainya terlalu patuh dan tunduk pada pemerintahan Presiden George W. Bush di Washington.

Baca Selengkapnya