PBB: Israel Melakukan Kejahatan Perang

Reporter

Kamis, 31 Januari 2013 19:29 WIB

Seorang pemuda Palestina melempar batu ke tentara Israel yang membalas dengan gas air mata di Ofer, Tepi Barat, (18/11). Para pemuda Palestina memprotes penyerangan Israel ke Jalur Gaza. AP/Majdi Mohammed

TEMPO.CO, New York - Tim Investigasi Hak Asasi Manusia PBB menyimpulkan seluruh kegiatan Israel di daerah pendudukan Tepi Barat adalah melanggar hukum dan harus segera diakhiri. Oleh sebab itu, jelas Tim yang dipimpin oleh hakim Prancis Christine Chanet, negeri itu menarik seluruh warganya yang tingggal di daerah okupasi.

"Israel harus mengakhiri seluruh kegiatan di daerah pendudukan tanpa syarat dan segera menarik warganya dari sana," ujar tim dalam sebuah laporan yang disampaikan ke media massa, Kamis, 31 Januari 2013.

Pendudukan Israel atas wilayah Palestina merupakan pelanggaran Konvensi Jenewa 1949 terkait dengan memindahkan penduduk sipil ke dalam wilayah pendudukan. "Kegiatan ini bisa dianggap sebagai kejahatan perang yang bisa diseret ke Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC)," ujar Chanet.

Pada Desember 2012, Palestina menuduh Israel melakukan kejahatan di daerah pendudukan. Tuduhan itu disampaikan ke PBB melalui sepucuk surat pengaduhan. Menurut Palestina, Negeri Yahudi itu mengembangkan wilayah pendudukan setelah Palestina memenangkan pengakuan de facto atas pengakuan internasional yang menyebutkan bahwa Palestina dipertimbangkan menjadi sebuah negara dan Yerusalem (Israel) harus bertanggung jawab.

Israel sama sekali tidak bersedia bekerjasama dengan Tim PBB dari Dewan Hak Asasi Manusia untuk pelaksanaan penyelidikan di daerah pendudukan yang dilakukan Maret 2012, termasuk menyeilidiki dampak penempatan warganya di daerah pendudukan dan Yerusalem Timur. Israel berasalan bahwa misi Tim PBB bias dan kebijaksanaan penempatan warganya di daerah pendudukan Tepi Barat merupakan amanah sejarah seperti diajarkan dalam Al-Kitab.

Untuk pelaksanaan investigasi, Tim PBB mewawancarai 50 orang berasal dari Yordania pada November 2012. Mereka dimintai kesaksiannya mengenai penyitaan lahan, perusakan gantungan hidupnya termasuk pepohonan zaitun, serta kekerasan yang dilakukan oleh warga Yahudi di daerah pendudukan.

"Misi (Tim PBB) percaya bahwa ada motivasi di balik kekerasan ini dan (mereka) melakukan intimidasi terhadap warga Palestina dengan cara menyita properti, mengusir dari lahan yang dimiliki, serta mengizinkan perluasan wilayah pendudukan."

AL JAZEERA | CHOIRUL

Berita terpopuler lainnya:
Skandal Suap PKS, Ada Wanita Sedang Bermesraan

Kurir Suap Daging Ditangkap Bersama Gadis Muda

Tersangka Suap Daging PKS Sewa Gadis Rp 10 Juta?

Gratifikasi Seks? Presiden PKS Tersenyum

Presiden PKS Jadi Tersangka Suap Impor Daging

Kasus Le Meridien, Abraham: Tunggu Kejutan

Berita terkait

Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

34 hari lalu

Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

Komnas HAM apresiasi kesimpulan dan rekomendasi Komite HAM PBB. Meminta pemerintah implementasi kebijakan dan pelaksanaan di pusat serta daerah

Baca Selengkapnya

Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

49 hari lalu

Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

TPN Ganjar-Mahfud menilai sosoran PBB soal cawe-cawe Jokowi, telah membuat citra bekas Wali Kota Solo itu menjadi buruk di mata dunia.

Baca Selengkapnya

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

13 Februari 2024

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

Hiu bambu dan tiga satwa liar yang hidup di Indonesia masuk dalam laporan PBB. Ribuan spesies yang bermigrasi dalam situasi mengkhawatirkan.

Baca Selengkapnya

Negara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini

9 Februari 2024

Negara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengajak negara pesisir Samudera Hindia untuk menggenjot sistem mitigasi tsunami, mencakup kesiagaan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Lee Young Ae Donasikan 50 Juta Won untuk Bantu Anak-anak di Gaza

22 November 2023

Lee Young Ae Donasikan 50 Juta Won untuk Bantu Anak-anak di Gaza

Donasi dari Lee Young Ae akan diberikan untuk mendukung perawatan medis bagi anak-anak di zona konflik jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Dikritik Bersikap Netral Atas Konflik Gaza, Selena Gomez Akan Tinggalkan Instagram

3 November 2023

Dikritik Bersikap Netral Atas Konflik Gaza, Selena Gomez Akan Tinggalkan Instagram

Selena Gomez menghapus akun Instagram-nya, setelah dikritik karena komentarnya mengenai konflik Gaza

Baca Selengkapnya

Elon Musk Belum Bisa Pasok Internet ke Gaza Lewat Starlink, Mengapa?

31 Oktober 2023

Elon Musk Belum Bisa Pasok Internet ke Gaza Lewat Starlink, Mengapa?

Meskipun layanan telekomunikasi telah pulih di Gaza, seruan untuk bantuan internet Starlink milik Elon Musk terus berlanjut.

Baca Selengkapnya

Keadaan Warga dan Infrastruktur di Jalur Gaza dan Israel Setelah 8 Hari Konflik

16 Oktober 2023

Keadaan Warga dan Infrastruktur di Jalur Gaza dan Israel Setelah 8 Hari Konflik

Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, Jalur Gaza Utara merupakan salah satu bangunan yang hancur dengan kerusakan paling parah pada stasiun oksigen.

Baca Selengkapnya

Sudah Lewat 8 Hari Konflik Hamas Vs Israel di Jalur Gaza dalam Angka

16 Oktober 2023

Sudah Lewat 8 Hari Konflik Hamas Vs Israel di Jalur Gaza dalam Angka

Bagaimana keadaan masyarakat dalam konflik Hamas vs Israel di Jalur Gaza? Korban jiwa dari sipil terus bertambah.

Baca Selengkapnya

Israel Blokade Total Jalur Gaza, Bagaimana Kelangsungan Hidup Warga Gaza?

13 Oktober 2023

Israel Blokade Total Jalur Gaza, Bagaimana Kelangsungan Hidup Warga Gaza?

Blokade total yang dilakukan oleh Israel semakin membuat puluhan ribu warga Jalur Gaza sengsara

Baca Selengkapnya