TEMPO.CO, Bamako - Pasukan Prancis berhasil masuk dan menguasai Kidal, kota di sebelah utara Mali. Kota ini sebelumnya dikontrol oleh militan Islam.
Thomas Fessy dari BBC News dalam laporannya menyebutkan, kini, negeri bekas penjajah Mali itu sepenuhnya menguasai pelabuhan udara Kidal dengan ditandai mendaratnya sejumlah pesawat, termasuk sebuah helikopter. Militan Islam dilaporkan telah bersiap-siap meninggalkan kota. Tak jelas siapa yang masih berada di kota ini.
Beberapa laporan mengatakan, pemimpin Ansar Dine, Iyad Ag Ghaly, dan Abou Zeid dari AQIM bergerak ke daerah pegunungan di utara Kidal.
Untuk membersihkan kota dari kelompok Islam, tentara Prancis dan Mali menyisir seluruh wilayah utara yang sebelumnya merebut Kota Gao dan Timbuktu tanpa perlawanan berarti dari kelompok pejuang. Juru bicara angkatan bersenjata Prancis, Kolonel Thierry Burkhard, membenarkan bahwa militer Prancis berhasil memasuki Kidal.
Haminy Maiga, Presiden Dewan KawasanKidal, mengatakan kepada kantor berita Associated Press, "Prancis tiba pada pukul 9 pagi waktu setempat, Selasa, 29 Januari 2013, dengan empat pesawat. Setelah itu mereka mengambil alih bandara dan memasuki kota tanpa ada pertempuran. "Prancis melakukan patroli kota dan dua helikopter terbang di atasnya," kata Maiga.
Kidal terletak di 1.500 kilometer sebelah timur laut Ibu Kota Bamako yang belum lama ini dalam penguasaan kelompok Islam Ansar Dine. Organisasi ini memiliki kaitan kuat dengan al-Qaeda.
Gerakan militan Islam meningkatkan aktivitasnya di Mali usai kudeta militer pada Meret 2012. Di negeri ini, mereka ingin menerapkan syariah Islam di sejumlah kota di utara. Namun demikian, Gerakan Islam Azawad (IMA), yang baru-baru ini memisahkan diri dari Ansar Dine, masih bertahan di Kidal.
IMA mengatakan, mereka menolak cara-cara ekstrimisme dan terorisme, sebaliknya menginginkan sebuah solusi damai. Juru bicara IMA membenarkan bahwa Prancis telah tiba di Kidal dan para pemimpin mereka akan melakukan pembicaraan dengan Prancis.
BBC | CHOIRUL
Berita terkait
Prancis Membunuh 20 Milisi Mali
1 Mei 2017
Seorang tentara Prancis tewas setelah mendapatkan serangan dari kelompok perlawanan terhadap pemerintah di Ibu Kota Bamako.
Baca SelengkapnyaPertama Kali, ICC Tuntut Milisi ISIS sebagai Penjahat Perang
23 Agustus 2016
Jaksa ICC di Den Haag, Belanda menjerat milisi ISIS yang merusak situs warisan dunia di Timbuktu, Mali sebagai penjahat perang.
Baca SelengkapnyaPenyerbuan Hotel, Mali Berkabung Tiga Hari
23 November 2015
Senegal siap membantu Mali.
Penyanderaan di Mali, Al-Qaeda Mengaku Bertanggung Jawab
23 November 2015
Prancis menempatkan 3.500 pasukan di Mali.
Baca SelengkapnyaSayap Al-Qaeda Klaim Bertanggung Jawab Atas Serangan di Hotel Mali
21 November 2015
Kelompok-kelompok bersenjata terus melakukan serangan di Mali meskipun telah terjadi kesepakatan perdamaian antara mantan pemberontak Tuareg di bagian utara dan kelompok bersenjata pro-pemerintah, Juni lalu.
Baca SelengkapnyaSerangan di Hotel Mali, 27 Orang Tewas
21 November 2015
Serangan hotel di Mali itu yang diklaim oleh kelompok Al-Murabitoun dari militan bermata satu Aljazair Mokhtar Belmokhtar.
Hotel Radisson Mali Diserbu Teroris, Biasa Jadi Transit WNI
20 November 2015
Aksi teror melanda Hotel Radisson Blue, Mali, terjadi sejak Jumat pagi
Baca SelengkapnyaTeror Bersenjata, Presiden Mali Buru-buru Kembali
20 November 2015
Aksi ini membuat Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita mempercepat kunjungan kenegaraannya ke Chad.
Baca SelengkapnyaDetik-detik Dramatis Pasukan Khusus Mali Bebaskan 80 Sandera
20 November 2015
Pasukan khusus Mali dibantu pasukan perdamaian PBB menyerbu Hotel Radisson Blu untuk membebaskan sandera.
Baca SelengkapnyaTak Ada Sandera WNI di Hotel Radisson Mali
20 November 2015
Saat kejadian, seluruh WNI berada di lokasi yang cukup jauh dari hotel.
Baca Selengkapnya