Suriah di Ujung Tanduk

Reporter

Rabu, 30 Januari 2013 17:57 WIB

Lakhdar Brahimi. un.org

TEMPO.CO, New YorkPerang saudara Suriah selama hampir dua tahun kini mencapai tingkat mengkhawatirkan. Korban jiwa terus berjatuhan dengan beragam penyebab dan dengan eskalasi sangat tinggi. Krisis ini bahkan telah mencapai tingkat kengerian yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Hal tersebut disampaikan utusan khusus PBB-Liga Arab, Lakhdar Brahimi, di depan sidang Dewan Keamanan PBB di Kota New York, Amerika Serikat, kemarin.

“Tragedi ini tak memiliki akhir. Suriah akan hancur berkeping-keping. Hanya komunitas internasional yang bisa membantu, khususnya dan terutama Dewan Keamanan,” kata Brahimi dalam pertemuan tertutup dengan 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB.

Kepada wartawan seusai pertemuan, Brahimi mendesak Dewan Keamanan segera menyatukan pendapat untuk menyelesaikan konflik berdarah di Suriah. “Mereka tidak bisa lagi mengatakan kami berbeda pendapat dan meminta tambahan waktu. Konflik harus diselesaikan sekarang,” ujar Brahimi, muram.

Salah satu insiden terbaru adalah penemuan 78 jenazah pria muda di tepi Sungai Quwaiq, Kota Aleppo, sejak Selasa lalu. Tangan mereka terikat dan para korban itu tewas oleh tembakan di kepala. Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas pembantaian massal itu. Pihak pemerintah rezim Bashar al Assad maupun pemberontak justru saling tuding sebagai pelaku pembantaian.

Dalam kesempatan terpisah, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mendesak kedua pihak segera menghentikan kekerasan yang telah menewaskan lebih dari 60 ribu jiwa itu.

“Atas nama kemanusiaan, saya memohon kedua pihak, terutama pemerintah Suriah, untuk menghentikan pembunuhan dan kekerasan,” Ban memohon dalam pertemuan negara donor Suriah di Kuwait.

Pertemuan di Kuwait berlangsung atas permintaan PBB untuk menggalang dana bagi empat juta warga Suriah dan 700 ribu pengungsi di negara-negara tetangga Suriah. Badan dunia itu menargetkan dapat memperoleh US$ 1,5 miliar atau Rp 14.505 triliun dari pertemuan itu.

Walaupun Kuwait, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi masing-masing berjanji menggelontorkan dana sebesar US$ 300 juta atau Rp 2,9 triliun dalam pertemuan itu, situasi tidak langsung membaik. Pasalnya, bantuan tunai membutuhkan waktu agak lama sebelum dapat digunakan.

REUTERS | AL-JAZEERA | BBC | SITA PLANASARI AQUADINI



Berita Populer:



Irwansyah Bebas, Raffi Ahmad: Yah Lu Pulang...


Advertising
Advertising


Melongok Rumah Raffi Ahmad di Lebak Bulus



KPK Tangkap Tangan Tiga Pelaku Suap



Hary Tanoesoedibjo Ingin Satukan ISL dan IPL



KPK Sita 2 Plastik Penuh Duit Pecahan Rp 100 Ribu






Berita terkait

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.

Baca Selengkapnya

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.

Baca Selengkapnya

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal

Baca Selengkapnya

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah

Baca Selengkapnya

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.

Baca Selengkapnya

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah

Baca Selengkapnya

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.

Baca Selengkapnya

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.

Baca Selengkapnya