TEMPO.CO, Sydney — Perdana Menteri Australia Julia Gillard melabrak tradisi dan mengumumkan rencana pemilu pada Rabu, 30 Januari 2013. Dalam pengumuman tersebut, Gillard menyatakan bahwa pemilu parlemen akan digelar pada 14 September 2013.
Biasanya warga Australia baru mengetahui tanggal pemilu beberapa pekan sebelum digelar. Maka, pengumuman pemimpin Partai Buruh yang menguasai pemerintahan minoritas ini, mengejutkan banyak pihak.
“Pernyataan ini bukan bertujuan untuk kampanye lebih lama. Namun, guna memberikan waktu bagi setiap individu, usaha, dan investor untuk menyesuaikan rencana menghadapi pemilu,” kata Gillard kepada wartawan di sela-sela pidato rencana Partai Buruh di masa depan.
Perempuan 51 tahun tersebut menegaskan bahwa pengumuman tanggal pemilu jauh-jauh hari merupakan tanda pemerintahan yang baik. “Ini demi transparansi dan tanggung jawab publik,” ujar bekas pengacara itu.
Bahkan, Gillard sengaja mengabaikan keuntungan yang diberikan sistem politik Australia. Setiap perdana menteri yang memerintah berhak mengumumkan tanggal pemilu sedekat mungkin untuk kepentingannya. Namun, dengan pengumuman ini, Gillard memberikan kesempatan yang sama kepada pihak oposisi.
Adapun parlemen akan dibubarkan pada 12 Agustus atau sekitar dua bulan sebelum pemilu digelar. Dalam jajak pendapat terakhir yang digelar harian The Australian awal bulan ini, Gillard diprediksi akan kalah dari pemimpin oposisi, Tony Abbott, dengan perbandingan tipis 49 persen lawan 51 persen.
Meski terpilih dengan kontroversial pada 2010, perempuan penganut ateis ini berhasil memenangkan pengaruh baik di dalam Partai Buruh maupun di mata rakyat. Ia berhasil mengalahkan seniornya, Kevin Rudd, dalam pertarungan ketua partai pada Februari 2012.
ASIAONE | SITA PLANASARI AQUADINI
Terpopuler:
7 Tahun Koma, Ariel Sharon Tunjukkan Tanda 'Hidup'
Kura-kura Ini Terkurung di Gudang Selama 30 Tahun
John Kerry Kecam Pemenjararaan Pendeta di Iran
Bayi Dilahirkan dengan 30 Tulang Patah
Menteri Kubu Republik dalam Kabinet Obama Mundur
Ratu Belanda Segera Turun Takhta
Di Tengah Perang, Istri Presiden Suriah Hamil
Berita terkait
Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota
9 November 2018
ISIS mengklaim serangan teror di Australia yang menikam tiga orang dan menabrakan mobil di Bourke Street, Melbourne.
Baca SelengkapnyaTeror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil
9 November 2018
Teror di Australia, seorang pria meledakkan mobil dan menusuk pejalan kaki di Melbourne hingga menewaskan satu orang.
Baca SelengkapnyaEtihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris
2 Agustus 2017
Maskapai Etihad Airways mengatakan siap bekerja sama dan membantu Kepolisian Federal Australia untuk mengungkap rencana teror di pesawat.
Baca SelengkapnyaBahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka
1 Agustus 2017
Polisi Australia menemukan sejumlah benda yang diduga bahan pembuat bom dalam penggrebekan di rumah 4 tersangka.
Baca SelengkapnyaEtihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS
1 Agustus 2017
4 pria diduga jaringan ISIS diduga akan meledakkan pesawat Etihad Airways dengan rute Sydney, Australia ke Abu Dhabi.
Baca Selengkapnya4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney
1 Agustus 2017
Gabungan Polisi Australia menemukan data rencana meledakkan pesawat yang terbang dari Jakarta ke Sydney oleh 4 pria Australia keturunan Libanon.
Baca SelengkapnyaAustralia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama
12 Juni 2017
Australia sedang membangun penjara isolasi khusus terpidana teroris yang pertama dan berlokasi di negara bagian New South Wales.
Baca SelengkapnyaWarga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror
17 Mei 2015
Peringatan ini dikeluarkan setelah pengadilan Australia mengadili remaja Inggris usia 14 tahun yang didakwa terlibat kasus teror di acara Anzac Day.
Baca SelengkapnyaTiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia
16 Maret 2015
Australia memperketat pengawasan imigrasi di bandara untuk mencegah warganya bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Baca SelengkapnyaISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia
9 Maret 2015
Pertengahan tahun lalu, Bilardi diketahui membeli tiket sekali jalan ke Istanbul.
Baca Selengkapnya