TEMPO.CO , Rio de Janeiro: Manuela adalah kura-kura milik keluarga Leonel Almeida. Sejak 1980-an, hewan ini tinggal di rumah Almeida di Rio de Janeiro, Brasil. Namun pada 1982, Manuela menghilang. Meski Almeida telah mencarinya ke seluruh penjuru rumah, hewan bertempurung itu tak juga ditemukan. Keluarga Almeida pun berpikir bila Manuela melarikan diri. Sebab pintu depan sempat terbuka lama, karena tukang ledeng yang bekerja di rumah itu lupa menutupnya.

Di awal 2013, Leonel Almeida meninggal. Anaknya, Leandro, memutuskan untuk membenahi rumah itu. Ia pun mulai membersihkan sebuah gudang di lantai dua rumahnya. Selama ini, ruangan itu selalu terkunci. "Dengan menggunakan kotak kardus, saya buang barang-barang tak terpakai dari gudang itu," kata Leandro, seperti yang dikutip Telegraph, Jumat, 25 Januari 2013.

Pada saat itu, seorang tetangga menyapa Leandro. Kemudian ia bertanya apakah Leandro bermaksud membuang kura-kuranya. "Pertanyaan itu jelas membuat saya kaget. Ternyata ada Manuela dalam kotak yang saya bawa," kata Leandro. "Sudah 30 tahun hilang, ternyata dia masih hidup!"

Melihat Manuela, Leandro masih setengah tidak percaya. Tempurung Manuela tak lagi hijau kehitaman seperti dulu. Tapi berubah menjadi keputihan. Manuela adalah hadiah yang diberikan Leonel Almeida kepada putrinya, Lenita, ketika anak itu masih kecil. Waktu Manuela hilang, Lenita sempat mencari ke segala ruang di rumahnya. "Tapi saya tidak pernah berani masuk ke gudang itu," kata dia.

Menurut dokter hewan di Rio de Janeiro, Jeferson Pires, Manuela merupakan kura-kura jenis kaki merah. Pada umumnya, kura-kura ini bisa pergi ke mana saja, dalam waktu yang lama. "Selama itu pula ia dapat bertahan tanpa makanan," kata Pires.

Di banyak kasus, kura-kura kaki merah mampu bertahan di alam liar selama dua-tiga tahun tanpa makanan. Kalau pun harus mengisi perut, mereka bisa menyantap buah, daun, kotoran, atau hewan mati. Untuk kasus Manuela, Pires yakin hewan ini memakan rayap di lantai kayu gudang itu.

TELEGRAPH | THE SUN | CORNILA DESYANA