7 Tahun Koma, Ariel Sharon Tunjukkan Tanda 'Hidup'  

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Selasa, 29 Januari 2013 20:45 WIB

Ariel Sharon. zimbio.com

TEMPO.CO, Tel Aviv - Mengalami koma selama tujuh tahun, mantan Perdana Menteri Israel Ariel Sharon menunjukkan "aktivitas otak yang signifikan." Pria 84 tahun ini mengalami stroke 4 Januari 2006 dan tak sadarkan diri sejak hari itu. Ia diduga berada dalam keadaan vegetatif.

Tetapi pada hari Senin, tim ahli saraf terkejut menemukan otak Sharon tampaknya merespons ketika mereka menunjukkan padanya foto-foto keluarganya. Ia juga memberikan respons ketika mendengar suara anaknya.

Namun tim dokter tak segera memberikan pernyataan terkait hal ini.

Sharon dianggap sebagai salah satu komandan militer terbaik Israel sepanjang masa dan terlibat dengan hampir setiap konflik besar antara Israel dan negara-negara Arab. Dari tahun 1970-an hingga 1990-an, ia mendorong pembangunan permukiman Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Dia menjabat sebagai pemimpin puncak di Partai Likud selama 15 tahun dan menjadi perdana menteri dari tahun 2001 hingga 2006.

"Dua tragedi besar dalam sejarah politik modern Timur Tengah yang membuat Anda bertanya-tanya apakah Tuhan ingin perdamaian Timur Tengah atau tidak, adalah pembunuhan (Yitzhak) Rabin dan stroke yang menyerang (Ariel) Sharon," kata Bill Clinton pada tahun 2011.

Aktivitas otak Sharon bermula saat tim dokter mengujinya dengan gambar rumah acak dan rumahnya sendiri. Ketika gambar rumahnya ditunjukkan, daerah tertentu di otaknya "menyala". Hal yang sama terjadi ketika dokter meminta anaknya berbicara.

"Kami tahu bahwa ia masih dapat memproses gambar," kata Dr Alon Friedman dari Universitas Ben Gurion. "Ia bahkan bisa membedakan antara gambar wajah dan gambar rumah, foto-foto keluarganya hingga kata-kata yang diucapkan kepadanya oleh anaknya."

Dokter masih berusaha untuk memahami secara tepat tanda-tanda ini. "Tapi itu bukan berarti dia akan duduk besok dan mulai berbicara dengan keluarganya," kata pengamat Elizabeth Cohen.

Hal yang sama dikemukakan Ilan Shelef, kepala pencitraan medis di Soroka University Medical Center, yang meminta hasil penelitian itu tak diinterpretasikan terlalu berlebihan. "Apa yang kita tahu pasti adalah ada respons metabolik yang signifikan terhadap rangsangan," katanya.


Dia memperingatkan untuk tidak terlalu optimis. "Kita tahu bahwa ia berada dalam situasi yang sangat buruk selama bertahun-tahun," kata Shelef.

CNN | TRIP B

Berita terkait

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

31 Januari 2022

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

Uni Emirat Arab berhasil mencegat sebuah rudal balistik yang ditembakkan oleh Houthi dari Yaman ketika negara Teluk itu menjamu Presiden Israel

Baca Selengkapnya

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

31 Mei 2018

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

Aturan pelarangan masuk Israel bagi turis berpaspor Indonesia membuat banyak tamu mempertanyakan hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

29 Agustus 2017

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

Netanyahu menunjukkan ekspresi penghargaannya kepada Trump dan pemerintahannya yang selama ini memberikan dukungan kuat bagi Israel.

Baca Selengkapnya

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

26 Agustus 2017

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

Niv, monyet dari spesies Macaque telah menghabiskan waktunya dengan menjaga, membelai, membersihkan, dan bermain dengan seekor anak ayam.

Baca Selengkapnya

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

15 Agustus 2017

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

Pemimpin Gereja Ortodoks Yunani di Yerusalem tolak keputusan pengadilan Israel yang menyetujui penjualan properti gereja ke ke perusahaan Yahudi.

Baca Selengkapnya

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

7 Agustus 2017

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

Israel menganggap siaran berita Al Jazeera bersifat menghasut.

Baca Selengkapnya

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

26 Juli 2017

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.

Baca Selengkapnya

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

24 Juli 2017

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

Tank milik Israel menyerang pos pemantau milik Hamas di Gaza, Senin, 24 Juli 2017, sebagai balasan atas tembakan rudal dari arah perbatasan Palestina.

Baca Selengkapnya

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

14 Mei 2017

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

Trump akan tiba di Yerusalem pada 22 Mei 2017 untuk membicarakan masalah perdamaian antara Israel dan Palestina.

Baca Selengkapnya

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

9 Mei 2017

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

Sejumlah menteri dalam kabinet Israel menyetujui RUU kontroversial yang akan menghapus status bahasa Arab sebagai bahasa resmi Israel.

Baca Selengkapnya