TEMPO.CO, Bamako - Pasukan Prancis dan Mali berhasil menguasai kota bersejarah Timbuktu setelah para pemberontak meninggalkan kota perdagangan tua di Sahara itu. Pemberontak juga membakar sejumlah gedung berikut sebuah perpustakaan yang memiliki koleksi tak ternilai harganya.
Kantor berita AFP melaporkan, Prancis yang memimpin koalisi dari pasukan Afrika disambut gegap gempita oleh warga setempat. Mereka mengatakan, para pemberontak telah meninggalkan kota beberapa hari sebelum serdadu koalisi tiba. "Militer Mali dan Prancis menguasai seluruh Kota Timbuktu. Seluruhnya dalam kendali," kata seorang kolonel di pasukan Mali, yang tak bersedia disebutkan namanya, kepada AFP.
Wartawan Al Jazeera, Jacky Rowland, melaporkan dari Timbuktu, hampir seluruh jalanan dalam kondisi kosong melompong ketika pasukan koalisi datang. "Semakin dalam memasuki kota, kami melihat kian besar masyarakat menyambutnya."
Militer Mali berhasil memasuki sejumlah kota yang dikuasai oleh pemberontak semenjak Prancis mengirimkan bala bantuan 3.000 tentara. Rowland mengatakan, hal ini untuk memberikan kesan bahwa yang menguasai kota seolah-olah pasukan Mali, padahal mereka telah di-instal ulang oleh tentara Prancis.
Pada Senin dinihari waktu setempat, 28 Januari 2013, kelompok bersenjata yang memiliki kaitan dengan al-Qaeda, Ansar Dine, dan pemberontak Tuareg mengumumkan bahwa mereka mengklaim telah menguasai kota di utara, Kidal.
Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan kepada wartawan, Senin, Prancis memenangkan pertempuran. Selanjutnya pertempuran akan dikendalikan oleh pasukan Afrika di sejumlah kota di utara Mali untuk merebut kembali kawasan tersebut. "Selanjutnya Afrika mengambil alih tongkat (komando)," kata Hollande.
Sekitar 8.000 pasukan Afrika dari Chad dan kelompok negara-negara Afrika Barat (ECOWAS) berharap pasukan Prancis bisa mengambil alih keadaan, tetapi pengerahan 2.700 pasukan berjalan lamban setelah terjadi perpecahan antara pasukan Mali dan Niger.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita terkait
Prancis Membunuh 20 Milisi Mali
1 Mei 2017
Seorang tentara Prancis tewas setelah mendapatkan serangan dari kelompok perlawanan terhadap pemerintah di Ibu Kota Bamako.
Baca SelengkapnyaPertama Kali, ICC Tuntut Milisi ISIS sebagai Penjahat Perang
23 Agustus 2016
Jaksa ICC di Den Haag, Belanda menjerat milisi ISIS yang merusak situs warisan dunia di Timbuktu, Mali sebagai penjahat perang.
Baca SelengkapnyaPenyerbuan Hotel, Mali Berkabung Tiga Hari
23 November 2015
Senegal siap membantu Mali.
Penyanderaan di Mali, Al-Qaeda Mengaku Bertanggung Jawab
23 November 2015
Prancis menempatkan 3.500 pasukan di Mali.
Baca SelengkapnyaSayap Al-Qaeda Klaim Bertanggung Jawab Atas Serangan di Hotel Mali
21 November 2015
Kelompok-kelompok bersenjata terus melakukan serangan di Mali meskipun telah terjadi kesepakatan perdamaian antara mantan pemberontak Tuareg di bagian utara dan kelompok bersenjata pro-pemerintah, Juni lalu.
Baca SelengkapnyaSerangan di Hotel Mali, 27 Orang Tewas
21 November 2015
Serangan hotel di Mali itu yang diklaim oleh kelompok Al-Murabitoun dari militan bermata satu Aljazair Mokhtar Belmokhtar.
Hotel Radisson Mali Diserbu Teroris, Biasa Jadi Transit WNI
20 November 2015
Aksi teror melanda Hotel Radisson Blue, Mali, terjadi sejak Jumat pagi
Baca SelengkapnyaTeror Bersenjata, Presiden Mali Buru-buru Kembali
20 November 2015
Aksi ini membuat Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita mempercepat kunjungan kenegaraannya ke Chad.
Baca SelengkapnyaDetik-detik Dramatis Pasukan Khusus Mali Bebaskan 80 Sandera
20 November 2015
Pasukan khusus Mali dibantu pasukan perdamaian PBB menyerbu Hotel Radisson Blu untuk membebaskan sandera.
Baca SelengkapnyaTak Ada Sandera WNI di Hotel Radisson Mali
20 November 2015
Saat kejadian, seluruh WNI berada di lokasi yang cukup jauh dari hotel.
Baca Selengkapnya