Jepang Meluncurkan Satelit Pengintaian

Reporter

Editor

Abdul Manan

Minggu, 27 Januari 2013 22:07 WIB

Peluncuran roket H-2B di Pusat Antariksa Tanegashima di Kagoshima Prefecture, Jepang, Jumat (11/9). AP Photo/Kyodo News, Toshikazu Baba

TEMPO.CO, Tokyo - Jepang meluncurkan dua satelit untuk memperkuat kemampuan pengintaiannya, termasuk mendekatkan penglihatannya terhadap Korea Utara yang beberapa hari ini bersumpah untuk segera menggelar uji coba nuklir lagi. Janji pembalasan pemerintah Pyongyang itu menyikapi keluarnya resolusi PBB pekan lalu.


Salah satu di antara yang ikut diluncurkan hari ini adalah unit radar untuk melengkapi satelit pengintaian. Adanya radar itu memungkinkan Tokyo memonitor sejumlah tempat di dunia, setidaknya sekali dalam sehari. Lainnya adalah satelit yang berfungsi untuk mengumpulkan data untuk penelitian dan pengembangan.


Roket H-IIA diluncurkan dari pulau di sebelah selatan Tanegashima, Minggu, 27 Januari 2013, pukul 1.40 pm. "Roket terbang sesuai rencana dan melepaskan dua satelit," kata Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA), dalam sebuah pernyataan, yang mengkonfirmasi kesuksesan peluncurannya.


Dari ketinggian beberapa ratus kilometer, satelit radar akan mampu mendeteksi benda-benda di tanah yang besarnya satu meter persegi, termasuk di malam hari.


Perdana Menteri Shinzo Abe memuji kesuksesan peluncuran itu. Kata Abe, dalam pernyataan yang dimuat kantor berita NHK, "Ini dalam rangka meningkatkan keamanan nasional kita."


Advertising
Advertising

Badan Antariksa Jepang mengatakan, satelit radar akan digunakan untuk mengumpulkan informasi, termasuk data terkait gempa dan tsunami Jepang, dan tidak menyebutkan soal Korea Utara.


Peluncuran ini, yang dilakukan setelah keluarnya ancaman Pyongyang untuk melakukan uji coba rudal dan nuklir, menjadi salah satu indikasi kuat bahwa tindakan Tokyo itu sebagai antisipasi atas ancaman dari negara tetangganya itu.


Jepang juga diketahui mengembangkan sebuah rencana untuk menggunakan beberapa satelit untuk mengumpulkan informasi intelijen sejak akhir 1990-an sebagai tanggapan terhadap peluncuran rudal jarak jauh oleh Pyongyang pada tahun 1998.


Pyongyang bersumpah untuk membalas setelah PBB memperketat sanksi terhadap mereka terkait peluncuran rudal jarak jauh 12 Desember 2012 lalu. Amerika Serikat, didukung oleh Jepang dan Korea Selatan, yang mempelopori resolusi baru PBB itu. Pyongyang bersikeras bahwa peluncuran roket itu untuk misi damai, yaitu mengirim satelit ke orbit. Tetapi PBB melihatnya sebagai uji coba rudal balistik, yang itu dilarang oleh resolusi PBB setelah Korea Utara melakukan ujicoba nuklir pada tahun 2006 dan 2009.


Channel News Asia | Abdul Manan

Berita terkait

KCI Buka Suara soal Rencana Impor KRL Baru dan Peremajaan Kereta

24 Juni 2023

KCI Buka Suara soal Rencana Impor KRL Baru dan Peremajaan Kereta

KCI bersama beberapa stakeholder sudah melakukan rapat yang membahas mengenai kebutuhan sarana KRL tersebut pada Rabu, 21 Juni 2023.

Baca Selengkapnya

Piala Sudirman: Dikalahkan Yamaguchi, Begini Komentar Gregoria

25 Mei 2019

Piala Sudirman: Dikalahkan Yamaguchi, Begini Komentar Gregoria

Gregoria Mariska Tunjung kalah dari pemain Jepang, Akane Yamaguchi di semifinal Piala Sudirman dan ini komentarnya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Pengusaha Jepang, Bahas MRT Hingga Kereta Cepat

27 Oktober 2017

Jokowi Terima Pengusaha Jepang, Bahas MRT Hingga Kereta Cepat

Jokowi menerima pengusaha Jepang di Istana Kepresidenan hari ini.

Baca Selengkapnya

Jadi Warisan Dunia, Pulau Okinoshima Tertutup bagi Wisatawan

16 Juli 2017

Jadi Warisan Dunia, Pulau Okinoshima Tertutup bagi Wisatawan

Pulau Okinoshima yang masuk daftar Warisan Dunia UNESCO pekan lalu, resmi dinyatakan terlarang untuk dikunjungi wisatawan mulai tahun depan.

Baca Selengkapnya

Ajaib, Potongan Ikan Tiba-tiba Melompat dari Nampan

11 Juli 2017

Ajaib, Potongan Ikan Tiba-tiba Melompat dari Nampan

Sebuah video unik dan aneh yang menunjukkan seekor tuna sirip kuning, meronta-ronta setelah diiris menjadi dua.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia III, Jepang dan Amerika Siap Serang Korea Utara

29 Mei 2017

Perang Dunia III, Jepang dan Amerika Siap Serang Korea Utara

Jepang dan Amerika akan mengambil aksi nyata atas ulah Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Pulau Terlarang bagi Perempuan Dicalonkan Jadi Warisan Dunia

20 Mei 2017

Pulau Terlarang bagi Perempuan Dicalonkan Jadi Warisan Dunia

UNESCO mempertimbangkan untuk menjadikan pulau kecil terlarang bagi perempuan di Jepang sebagai situs Warisan Dunia

Baca Selengkapnya

Kabinet Jepang Loloskan Aturan Pengunduran Diri Kaisar Akihito

19 Mei 2017

Kabinet Jepang Loloskan Aturan Pengunduran Diri Kaisar Akihito

Tidak ada kaisar Jepang yang turun tahta selama dua abad terakhir karena hukum yang ada tidak mengizinkannya.

Baca Selengkapnya

Demi Cinta, Cucu Kaisar Jepang Rela Lepas Status Bangsawan  

18 Mei 2017

Demi Cinta, Cucu Kaisar Jepang Rela Lepas Status Bangsawan  

Putri Mako, cucu Kaisar Akihito, rela melepaskan status kebangsawanannya demi cintanya kepada seorang pria biasa yang bekerja di bidang pariwisata.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Pusat Studi Ninja Didirikan di Universitas Jepang  

12 Mei 2017

Pertama Kali, Pusat Studi Ninja Didirikan di Universitas Jepang  

Sebuah universitas di Jepang berencana membangun pusat penelitian mengenai ninja, yang diklaim sebagai yang pertama di dunia

Baca Selengkapnya