TEMPO.CO, Damaskus - Presiden Suriah Bashar al-Assad merekrut tentara wanita untuk menjaga pos-pos penjagaan dan melakukan pemeriksaan keamanan. Para pengamat menyatakan, perekrutan wanita merupakan indikasi banyak pos yang kosong yang ditinggalkan mereka yang membelot dan jumlah pasukannya terus menyusut.
Tahap pertama, 500 wanita telah direkrut menjadi pasukan paramiliter baru yang dijuluki sebagai 'Singa betina untuk Pertahanan Nasional'. Mereka dilatih di sebuah kamp di Wadi al-Dahab, Homs.
Mereka merupakan bagian dari National Defence Force (NDF) beranggotakan 10 ribu personel. NDF merupakan bagian penting dari strategi kontra-pemberontak yang dilancarkan Assad.
Mengenakan seragam militer dan dipersenjatai dengan senapan serbu Kalashnikov, mereka mulai terlihat menjaga wilayah Homs di mana sebagian besar penduduk masih mendukung rezim pemerintah. Bagian dari peran mereka adalah untuk melakukan pemeriksaan keamanan pada wanita berkerudung.
Sebuah video yang ditayangkan di LiveLeak.com jelas menunjukkan setidaknya sepuluh perempuan menjaga sebuah pos pemeriksaan di Palmyra, Homs. Mereka memeriksa perempuan bercadar yang melintas.
"Saya pikir itu adalah alasan untuk membuat tentara Suriah bebas membunuh wanita dan kemudian menunjukkan kepada dunia sebagai propaganda," kata Abu Rami, juru bicara tentara oposisi.
Daily Mail menyebut, Assad mengikuti jejak mantan pemimpin Libya yang terbunuh, Muammar Qadhafi yang juga merekrut perempuan sebagai pengawal pribadinya. Kelompok ini dibentuk pada awal tahun 1980.
Gaddafi dilaporkan dipekerjakan prajurit wanita karena ia percaya bahwa pria bersenjata Arab akan mengalami kesulitan menembaki perempuan.
DAILY MAIL | TRIP B
Berita terkait
CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi
12 Januari 2018
Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.
Baca SelengkapnyaGadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB
18 Oktober 2017
Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.
Baca SelengkapnyaTujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah
13 Agustus 2017
Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal
Baca SelengkapnyaBeredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah
31 Juli 2017
Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.
Baca SelengkapnyaIndonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah
28 Juli 2017
KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah
Baca SelengkapnyaRumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah
23 Juli 2017
Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah
Baca SelengkapnyaKedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri
17 Juli 2017
Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.
Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung
15 Juli 2017
Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah
Baca SelengkapnyaDokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis
14 Juni 2017
Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.
Baca SelengkapnyaHina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB
18 Mei 2017
Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.
Baca Selengkapnya