Pemberontak Kolombia Batalkan Gencatan Senjata

Reporter

Senin, 21 Januari 2013 17:44 WIB

Milisi Pemberontak Kolombia, Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC). aim.org

TEMPO.CO, Havana - Pemberontak Kolombia, Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC), membatalkan secara sepihak gencatan senjata yang telah disepakati dengan pemerintah. Gencatan senjata ini berlaku sejak dua bulan silam, hasil kesepakatan di Havana, ibu kota Kuba.

Pengumuman pembatalan itu disampaikan beberapa jam setelah Presiden Juan Manuel Santos mengeluarkan pernyataan bahwa pasukan keamanan siap melakukan tindakan tegas terhadap kebangkitan (para pemberontak).

FARC bersedia meneken gencatan senjata dengan pemerintah sebagai jalan menuju perdamaian di Kuba, dua bulan silam. Namun, pemerintah menolak beberapa usulan yang disampaikan FARC, karena kelompok ini dianggap melakukan konsolidasi kekuatan di masa jeda permusuhan.

Gencatan senjata antara FARC dan pemerintah bertujuan untuk mengakhiri konflik bersenjata yang telah berlangsung selama 50 tahun. Konflik ini diperkirakan telah menelan korban jiwa sebanyak 600.000 orang di Kolombia.

“Dengan perasaan yang menyakitkan, kami harus sampaikan bahwa kami terpaksa kembali ke panggung pertempuran yang tidak diinginkan oleh siapa pun,” kata juru runding FARC, Ivan Marquez, kepada wartawan sebelum memasuki sesi baru pembicaraan dengan perwakilan pemerintah Kolombia di Havana, ibu kota Kuba.

Pada kesempatan itu, dia mengatakan bahwa kelompoknya bersedia mengulang kembali (perundingan) gencatan senjata jika pemerintah memiliki niat yang sama secara bilateral.

“Saya ingin mengambil kesempatan ini sekali lagi dan meminta pemerintah Kolombia agar mempelajari kemungkinan dilakukannya gencatan senjata dari kedua belah pihak serta (mengakhiri) permusuhan, supaya kita dapat membicarakan perdamaian dalam suasana damai,” katanya.

Pada Sabtu, 19 Januari 2013, Presiden Santos mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan pimpinan FARC. Dalam sebuah pernyataan yang dikutip sejumlah media, dia mengatakan, pasukan keamanan siap (mengakhiri permusuhan), sembari memperingatkan bahwa FARC melanjutkan permusuhan. Dia katakan, pasukan keamanan siap melumat kelompok teroris dengan mudah.

“Anda menempatkan seorang teman dengan sebuah koper berisi penuh bahan peledak di sebelah gedung, bank, atau toko. Itu semua mudah (dilakukan). Namun, hal tersebut adalah tanda-tanda kelemahan,” kata Santos.

BBC | CHOIRUL

Berita terkait

Kapal Turis Tenggelam di Kolombia, Sembilan Tewas

26 Juni 2017

Kapal Turis Tenggelam di Kolombia, Sembilan Tewas

Sebanyak sembilan orang tewas dan 28 lainnya hilang setelah sebuah kapal turis bertingkat yang membawa sekitar 170 penumpang tenggelam.

Baca Selengkapnya

Bertengkar dengan Suami, Perempuan Ini Telan Uang Rp 93,3 Juta  

5 Mei 2017

Bertengkar dengan Suami, Perempuan Ini Telan Uang Rp 93,3 Juta  

Seorang perempuan di Kolombia harus dioperasi setelah menelan uang kertas senilai US$ 7.000 atau sekitar Rp 93,3 juta setelah bertengkar dengan suaminya.

Baca Selengkapnya

Kolombia Makamkan Korban Banjir dan Tanah Longsor

4 April 2017

Kolombia Makamkan Korban Banjir dan Tanah Longsor

Menurutnya, Mocoa menerima sepertiga dari hujan bulanan berlangsung pada malam hari.

Baca Selengkapnya

Longsor dan Banjir Kolombia, Tim Pencari Korban Alami Kesulitan

3 April 2017

Longsor dan Banjir Kolombia, Tim Pencari Korban Alami Kesulitan

Tim pencari dan keluarga mengalami kesulitan menembus puing-
puing tertutup lumpur untuk mencari korban banjir dan longsor
di Kolombia

Baca Selengkapnya

Bencana Longsor, Presiden Kolombia Santos Umumkan Keadaan Darurat

2 April 2017

Bencana Longsor, Presiden Kolombia Santos Umumkan Keadaan Darurat

Presiden Kolombia Juan Manuel Santos mengumumkan keadaan darurat di Mocoa, lokasi banjir bandang dan tanah longsor yang menewaskan lebih 200 orang.

Baca Selengkapnya

Tanah Longsor di Kolombia Tewaskan 250 Orang

2 April 2017

Tanah Longsor di Kolombia Tewaskan 250 Orang

Mocoa adalah ibu kota Putumayo, dekat wilayah perbatasan Kolombia dengan Ekuador.

Baca Selengkapnya

Tanah Longsor di Kolombia, 112 Orang Tewas

2 April 2017

Tanah Longsor di Kolombia, 112 Orang Tewas

Presiden Kolombia Juan Manuel Santos menuturkan setidaknya 112 tewas akibat tanah longsor yang melanda wilayah barat daya.

Baca Selengkapnya

Kunjungi Makam Escobar, Penyanyi Rap Wiz Khalifa Dikecam Kolombia

27 Maret 2017

Kunjungi Makam Escobar, Penyanyi Rap Wiz Khalifa Dikecam Kolombia

Pemerintah Kota Medellin, Kolombia
mengecam musikus rap asal Amerika
Serikat, Wiz Khalifa setelah merilis
foto kunjungannya ke makam Pablo
Escobar.

Baca Selengkapnya

Kongres Kolombia Setuju Berdamai dengan Pemberontak  

1 Desember 2016

Kongres Kolombia Setuju Berdamai dengan Pemberontak  

Kesepakatan itu mewajibkan sekitar 7.000 anggota FARC menyerahkan senjata dan mulai membentuk partai politik.

Baca Selengkapnya

Kolombia Perpanjang Gencatan dengan FARC hingga Akhir Tahun  

14 Oktober 2016

Kolombia Perpanjang Gencatan dengan FARC hingga Akhir Tahun  

Langkah ini ditempuh Santos untuk menyelamatkan pakta perdamaian yang kalah dalam referendum pada 2 Oktober lalu.

Baca Selengkapnya