Inilah Kabinet 'Kontinuitas' Obama  

Reporter

Sabtu, 19 Januari 2013 05:14 WIB

Presiden Amerika Serikat, Barack Obama. AP/Robin Buckson, Pool

TEMPO.CO, JNew York– Periode kedua kepresidenan Barack Obama resmi dimulai setelah ia dilantik pada Senin, 21 Januari 2013. Hingga kemarin, sebagian dari tim kabinetnya masih harus menunggu persetujuan Senat. Dari 16 orang di kabinet pada periode pertama, separuhnya tak akan dipakai lagi.

Wajah baru yang sudah resmi dinominasikan Obama untuk tim keamanan nasional adalah John Kerry untuk posisi Menteri Luar Negeri, Chuck Hagel (Menteri Pertahanan), dan John Brennan (Direktur Dinas Rahasia CIA). Di luar tim keamanan, yang sudah dinominasikan adalah Jack Lew untuk pos Menteri Keuangan.

Pada periode kedua ini, setidaknya ada tiga isu domestik yang akan menjadi prioritas Obama, yaitu perubahan iklim, pengetatan kontrol pemilikan senjata, dan reformasi imigrasi.

Clark Stevens, juru bicara Gedung Putih, memastikan bahwa soal perubahan iklim dan peningkatan keamanan energi masuk prioritas utama. Dalam soal ini, salah satu tantangan yang akan dihadapi Obama adalah bagaimana menyikapi pembangunan jalur pipa minyak Keystone XL dari Kanada ke Texas. Tahun lalu, Obama memblokade proyek itu karena alasan lingkungan.

Ihwal kebijakan pengetatan pemilikan senjata sudah diumumkan Obama pada Rabu lalu, yang dipastikan bakal tak mudah direalisasi karena ada perlawanan dari Asosiasi Senapan Nasional serta isyarat penolakan dari Senator Republik. Dalam proposalnya, Obama meminta Kongres mengesahkan pemberlakuan larangan senjata tempur yang kedaluwarsa pada 2004, pengecekan menyeluruh latar belakang pembeli senjata, dan adanya undang-undang federal baru soal perdagangan senjata.

Reformasi imigrasi akan menjadi fokus ke depan setelah gagal digolkan pada periode lalu. Usul Gedung Putih soal ini meliputi penguatan pengamanan perbatasan serta adanya pertanggungjawaban dari pengusaha karena memanfaatkan pekerja yang tak memiliki dokumen.

Mengenai agenda keamanan nasional dan luar negeri, menurut profesor sejarah dari Universitas Princeton, Julian Zelizer, bisa dibaca dari nominasi Obama untuk Kerry, Hagel, dan Brennan. Dia menilai arah kebijakan Obama mengikuti visi internasionalisme, yaitu menjadikan perang sebagai pilihan terakhir.

"Ini kabinet yang memberi sinyal kontinuitas ketimbang perubahan dramatis," kata Julian. Mereka yang masih berharap akan melihat perubahan besar dalam agenda keamanan nasional atau kebijakan domestik akan kecewa.

CNN | Huffingtonpost | Talking Points Memo | Abdul Manan

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya