TEMPO.CO, Kairo - Warga Mesir, Nadia Mohamed Ali, dan tujuh anaknya dipenjara selama 15 tahun setelah kembali berpindah agama dari Islam ke agama lamanya. Nadia dibesarkan sebagai seorang Kristen, tapi kemudian masuk Islam 23 tahun lalu ketika menikah dengan Mohamed Abdel-Wahhab Mustafa.
Namun, setelah kematian suaminya, ia berniat kembali ke agama lamanya bersama seluruh keluarganya. Langkah itu tak berjalan mulus.
Pengadilan perdata di Beni Suef, Mesir tengah, menjatuhinya hukuman penjara selama 15 tahun, pekan lalu. Sedangkan ketujuh anaknya diganjar masing-masing lima tahun penjara.
Proses pindah agama sebetulnya sukses dilakukan pada 2004, setelah mereka mendapatkan kartu identitas baru. Menurut Sky News, anaknya ditahan dua tahun lalu setelah polisi menemukan dokumen kependudukannya palsu. Polisi menemukan namanya berubah, sehingga menimbulkan kecurigaan.
Buntutnya, Nadia, ketujuh anaknya, dan petugas kependudukan yang memberi mereka kartu identitas baru diciduk dan harus meringkuk di penjara. Di Mesir, kata aktivis hak asasi manusia, menjadi sulit bagi seseorang yang sudah berpindah agama menjadi muslim kembali ke agama lamanya. Namun pengadilan berkeras bukan pindah agamanya yang disoalkan, melainkan identitas palsu yang digunakan.
FOX NEWS | TRIP B
Berita terkait
Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui
8 September 2017
Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu
Baca SelengkapnyaMesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan
31 Agustus 2017
Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.
Baca SelengkapnyaPPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat
10 Agustus 2017
Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir
Baca SelengkapnyaMesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika
24 Juli 2017
Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.
Baca SelengkapnyaBeri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui
15 Juni 2017
Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.
Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas
27 Mei 2017
Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.
Baca SelengkapnyaTuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat
8 Mei 2017
Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad
Baca SelengkapnyaMesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek
6 Mei 2017
Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.
Baca SelengkapnyaMesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia
5 Mei 2017
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.
Baca SelengkapnyaSeniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia
4 Mei 2017
Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.
Baca Selengkapnya