TEMPO.CO, Tokyo - Maskapai penerbangan terbesar di Jepang dan Amerika Serikat memutuskan untuk tak menerbangkan pesawat jenis Boeing 787 Dreamliner. Langkah ini dilakukan setelah pendaratan darurat dari salah satu pesawat dengan teknologi terkini itu karena risiko kebakaran baterai.
Pesawat yang dioperasikan All Nippon Airways (ANA) itu mendarat darurat pada Rabu, setelah terjadi kebocoran elektrolit dari baterai utama yang terletak di ruang elektrik di bawah kokpit. Pihak maskapai menyatakan, tanda-tanda kebakaran ditemukan di sekitar baterai. Pesawat yang tengah mengarungi rute domestik ini mendarat di Bandara Takamatsu, di barat Jepang, setelah pesan kokpit menunjukkan masalah baterai dan bau terbakar terdeteksi di kokpit dan kabin.
Dreamliner adalah pesawat jet Boeing terbaru. Sejak diluncurkan setelah penundaan lebih dari tiga tahun, pesawat ini mengalami serangkaian masalah, termasuk kebocoran bahan bakar. Maskapai ANA dan Japan Airlines merupakan pelanggan utama untuk pesawat bermesin jet ini, dan termasuk yang pertama menerbangkannya.
Kementerian Transportasi Jepang menyatakan, menerima pemberitahuan dari ANA--yang mengoperasikan 17 pesawat--dan Japan Airlines--yang memiliki tujuh pesawat jenis ini--bahwa semua pesawat Boeing 787 mereka tidak akan terbang. Mengutip pernyataan penyidik Kementerian Transportasi Jepang, Hideyo Kosugi, harian Kyodo menyatakan bahwa elektrolit dari baterai utama pesawat ANA bocor ke bagian luar pesawat.
Di Washington, Federal Aviation Administration untuk sementara memerintahkan operator penerbangan di Amerika Serikat untuk menghentikan pengoperasian pesawat Boeing 787. United Airlines memiliki enam pesawat jenis ini.
Boeing mengatakan, mereka tengah melakukan investigasi terkait kasus ini. "Kami yakin pesawat itu aman, dan kami menjaminnya," kata Jim McNerney, Presiden dan CEO Boeing.
AP | TRIP B
Berita terkait
Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan
4 hari lalu
Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.
Baca SelengkapnyaTony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia
5 hari lalu
Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.
Baca SelengkapnyaAlasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih
9 hari lalu
Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.
Baca SelengkapnyaMaskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran
10 hari lalu
Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.
Baca SelengkapnyaAlasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan
10 hari lalu
Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan
Baca SelengkapnyaMaskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya
13 hari lalu
Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik
Baca SelengkapnyaSetelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah
16 hari lalu
Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.
Baca SelengkapnyaAturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan
22 hari lalu
Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside
Baca SelengkapnyaAmankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?
22 hari lalu
Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.
Baca SelengkapnyaMengapa Bisa Terjadi Perut Kembung Saat Penerbangan dan Apa Saja Dampaknya?
27 hari lalu
Perut kembung pada saat bepergian dengan penerbangan pesawat kerap terjadi karena perubahan tekanan udara dan pola makan.
Baca Selengkapnya