MA Pakistan Perintahkan Penahanan Perdana Menteri  

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Selasa, 15 Januari 2013 20:51 WIB

Raja Perves Ashraf. protothema.gr

TEMPO.CO, Islamabad - Mahkamah Agung Pakistan memerintahkan penahanan Perdana Menteri Raja Perves Ashraf dan 15 orang lainnya terkait dugaan korupsi. Keputusan ini diprediksi bakal meningkatkan tensi politik negeri itu beberapa bulan menjelang pemilu.

Mahkamah Agung memerintahkan Ashraf ditangkap dan dimasukkan tahanan dalam waktu 24 jam. Namun, para wartawan mengatakan pengacara perdana menteri mungkin menemukan cara untuk menundanya.

Ashraf sebelumnya pernah membantah menerima suap dari proyek pembangkit listrik saat ia menjadi menteri pada tahun 2010.

Pengumuman MA ini disambut dengan antusias rakyat Pakistan. Ribuan kaum populis yang dipimpin oleh Tahirul Qadri merayakan kemenangan dan bersorak-sorai saat perintah penahanan itu diumumkan.

Dalam beberapa tahun terakhir pemerintah, lembaga peradilan dan pemerintah yang didukung militer tak pernah akur. Namun sejumlah analis menyatakan, meski perintah penahanan dikeluarkan, tak secara otomatis ia lengser dari jabatannya.

Pendahulu Ashraf, Yousuf Raza Gilani, terpaksa mundur dari jabatan perdana menteri Juni lalu setelah Mahkamah Agung gagal menyeret presiden untuk diadili dalam kasus korupsi.

Ashraf digadang untuk memimpin Partai Rakyat Pakistan yang berkuasa. Ia adalah tokoh senior di PPP, dan telah dua kali menjadi menteri dalam pemerintahan yang telah berkuasa sejak 2008.

BBC | TRIP B

Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya