Pesawat Boeing 787 Dreamliner melaju menuju apron banda udara Wina, Austria usai penerbangan perdananya (17/12). Pesawat 787 generasi terbaru ini pertamakali dioperasikan maskapai penerbanagan Polandia, LOT Airlines. REUTERS/Heinz-Peter Bader
TEMPO.CO, Tokyo - Pesawat jet Boeing 787 Dreamliner mengalami dua insiden di Jepang, yaitu retaknya jendela kokpit dan kebocoran minyak pada penerbangan terpisah di Jepang. Insiden ini merupakan yang terbaru dalam serangkaian insiden pada pesawat baru yang diklaim canggih ini.
All Nippon Airways mengatakan penerbangan domestik dari Tokyo mendarat dengan selamat di bandara Matsuyama di Jepang barat setelah tiba-tiba kaca bagian kokpit retak. Pilot kemudian memutuskan membawa kembali pesawat ke Tokyo dan penerbangan dibatalkan.
Maskapai penerbangan yang sama kemudian mengatakan ditemukan kebocoran oli dari mesin Dreamliner 787 lainnya yang mendarat di bandara Miyazaki di selatan Jepang. Seorang juru bicara maskapai penerbangan mengatakan pesawat kembali ke Tokyo setelah beberapa kali penundaan. Tidak ada yang terluka dalam insiden itu.
Dreamliner adalah pesawat komposit karbon pertama di dunia yang diposisikan sebagai pesawat penumpang ukuran sedang. Pesawat ini bisa mengangkut sekitar 350 orang dalam satu kali penerbangan.
Terkait dengan insiden di Jepang, pejabat dari Depertemen Perhubungan Amerika Serikat segera bertemu untuk membahas isu-isu yang berkaitan dengan masalah listrik baru pada pesawat itu. Bloomberg News mengatakan Federal Aviation Administration (FAA) akan mengumumkan tinjauan tentang power system pesawat itu. Regulator penerbangan itu mengatakan Boeing 787 aman tetapi membutuhkan penilaian ulang lagi.
Dreamliner melakukan penerbangan komersial pertama pada akhir 2011, setelah serangkaian penundaan hingga lebih dari tiga tahun dari jadwal. Pada akhir tahun lalu, Boeing 848 Dreamliner telah terjual sebanyak 49 unit.
