Melawan Pemberontak, Mali Mohon Bantuan Prancis  

Reporter

Jumat, 11 Januari 2013 14:40 WIB

Pemberontak Tuareg di Mali. aljazeera.com

TEMPO.CO, New York - Mali mulai kedodoran menghadapi para pemberontak yang kian kencang melancarkan serangan. Oleh karena itu, Presiden Mali meminta bantuan Prancis agar mengirimkan pasukannya guna mengusir pemberontak dari wilayah utara yang mereka kuasai.

Keterangan tersebut disampaikan Duta Besar Prancis untuk PBB, Gerard Araud, kepada wartawan seusai mengadakan pertemuan darurat dengan Dewan Keamanan PBB, Kamis, 10 Januari 2013.

Menurut utusan negara yang pernah menjajah sebagian wilayah Afrika ini, aksi militer perlu segera dilakukan guna melawan kelompok-kelompok bersenjata yang mengusai Kota Konna dan Mopti, kota berpenduduk 100 ribu orang.

"Serangan teroris mengancam stabilitas Mali dan tetangganya," kata Araud. "Kelangsungan pemerintah Mali dan melindungi penduduk sipil perlu dilakukan."

Araud mengatakan, Presiden Mali Dioncounda Traore mengirimkam secarik surat ke Sekretaris Jenderal Ban Ki-moon, yang diteruskan ke Dewan Keamanan. Surat serupa dikirimkan pula ke Presiden Prancis Francois Hollande untuk meminta bantuan kepada negara bekas penjajah itu menghadapi pemberontak.

"Terserah otoritas negara saya untuk memutuskan soal bantuan (keamanan) itu," kata Araud. Dia melanjutkan, "Hal itu (bantuan) akan diumumkan di Prancis besok."

Araud mengatakan, resolusi Dewan Keamanan berisi seruan kepada seluruh anggota agar memberikan bantuan dalam memecahkan krisis Mali di semua aspek, termasuk masalah militer dan politik. "Dewan juga perlu memberikan dukungan kepada otoritas negara ini untuk mengakhiri ancaman teroris."

AL JAZEERA | CHOIRUL

Berita terkait

Prancis Membunuh 20 Milisi Mali

1 Mei 2017

Prancis Membunuh 20 Milisi Mali

Seorang tentara Prancis tewas setelah mendapatkan serangan dari kelompok perlawanan terhadap pemerintah di Ibu Kota Bamako.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, ICC Tuntut Milisi ISIS sebagai Penjahat Perang  

23 Agustus 2016

Pertama Kali, ICC Tuntut Milisi ISIS sebagai Penjahat Perang  

Jaksa ICC di Den Haag, Belanda menjerat milisi ISIS yang merusak situs warisan dunia di Timbuktu, Mali sebagai penjahat perang.

Baca Selengkapnya

Penyerbuan Hotel, Mali Berkabung Tiga Hari  

23 November 2015

Penyerbuan Hotel, Mali Berkabung Tiga Hari  

Senegal siap membantu Mali.

Baca Selengkapnya

Penyanderaan di Mali, Al-Qaeda Mengaku Bertanggung Jawab

23 November 2015

Penyanderaan di Mali, Al-Qaeda Mengaku Bertanggung Jawab

Prancis menempatkan 3.500 pasukan di Mali.

Baca Selengkapnya

Sayap Al-Qaeda Klaim Bertanggung Jawab Atas Serangan di Hotel Mali

21 November 2015

Sayap Al-Qaeda Klaim Bertanggung Jawab Atas Serangan di Hotel Mali

Kelompok-kelompok bersenjata terus melakukan serangan di Mali meskipun telah terjadi kesepakatan perdamaian antara mantan pemberontak Tuareg di bagian utara dan kelompok bersenjata pro-pemerintah, Juni lalu.

Baca Selengkapnya

Serangan di Hotel Mali, 27 Orang Tewas

21 November 2015

Serangan di Hotel Mali, 27 Orang Tewas


Serangan hotel di Mali itu yang diklaim oleh kelompok Al-Murabitoun dari militan bermata satu Aljazair Mokhtar Belmokhtar.

Baca Selengkapnya

Hotel Radisson Mali Diserbu Teroris, Biasa Jadi Transit WNI  

20 November 2015

Hotel Radisson Mali Diserbu Teroris, Biasa Jadi Transit WNI  

Aksi teror melanda Hotel Radisson Blue, Mali, terjadi sejak Jumat pagi

Baca Selengkapnya

Teror Bersenjata, Presiden Mali Buru-buru Kembali  

20 November 2015

Teror Bersenjata, Presiden Mali Buru-buru Kembali  

Aksi ini membuat Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita mempercepat kunjungan kenegaraannya ke Chad.

Baca Selengkapnya

Detik-detik Dramatis Pasukan Khusus Mali Bebaskan 80 Sandera  

20 November 2015

Detik-detik Dramatis Pasukan Khusus Mali Bebaskan 80 Sandera  

Pasukan khusus Mali dibantu pasukan perdamaian PBB menyerbu Hotel Radisson Blu untuk membebaskan sandera.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Sandera WNI di Hotel Radisson Mali  

20 November 2015

Tak Ada Sandera WNI di Hotel Radisson Mali  

Saat kejadian, seluruh WNI berada di lokasi yang cukup jauh dari hotel.

Baca Selengkapnya