Pesawat tanpa Awak Tewaskan 10 Orang Pakistan  

Reporter

Editor

Pruwanto

Minggu, 6 Januari 2013 17:28 WIB

Pesawat RQ-4 Global Hawk ini merupakan pesawat tanpa awak dan digunakan sebagai alat mata-mata. REUTERS/U.S. Air Force/Bobbi Zapka

TEMPO.CO, Waziristan - Pesawat tanpa awak milik Amerika Serikat menewaskan setidaknya 10 orang yang diduga pejuang Taliban di Waziristan, wilayah Pakistan utara, Ahad, 7 Januari 2013. Sumber intelijen menyatakan, serangan pesawat itu menewaskan pemimpin tinggi militan di wilayah itu.

Menurut enam sumber intelijen, 10 hingga 12 orang tewas dalam serangan pada tiga kelompok di Babar Pehari, Waziristan Selatan. Pejabat intelijen itu mengungkapkan, banyak militan yang diyakini berada dalam kelompok target penembakan. Kelompok tadi diyakini sebagai pejuang Taliban Punjabi, kelompok yang diduga memiliki hubungan dekat dengan al-Qaeda. Korban tewas kemungkinan akan bertambah.

Militan Taliban di Pakistan telah mendirikan tempat persembunyian di daerah pegunungan Babar, 140 kilometer arah timur laut dari Wana, Waziristan Selatan. Waziristan Selatan dikendalikan oleh tentara Pakistan, yang beroperasi di bawah gencatan senjata, dengan militan dari suku Wazir lokal.

Serangan ini terjadi setelah tewasnya Mullah Nazir, pemimpin militan Waziri, Rabu lalu. Nazir mendukung serangan terhadap pasukan Amerika di Afganistan. Dia telah meneken dua kesepakatan damai dengan tentara Pakistan.

Banyak warga Pakistan mengutuk serangan pesawat tak berawak karena melanggar kedaulatan negara dan jatuhnya korban sipil. Jumlah korban yang tepat sulit diverifikasi. Sebagian besar yang tewas adalah militan, namun beberapa warga sipil juga tewas.

Serangan pesawat tak berawak meningkat setelah Presiden Amerika Serikat Barack Obama menjabat pada 2009. Pada 2007, hanya ada lima serangan pesawat tanpa awak. Jumlahnya naik jadi 117 pada 2010. Tahun lalu turun jadi 46 serangan.

Serangan memakai pesawat tanpa awak ini dianggap sebagai satu-satunya cara membunuh militan yang meneror penduduk lokal. Di daerah ini, tentara Pakistan menolak patroli.

NUR ROCHMI | REUTERS

Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya