TEMPO.CO, Colorado - Seorang pria bersenjata melakukan penyanderaan di dalam sebuah rumah Colorado dan melepaskan tembakan ke arah polisi dari jendela lantai dua sebuah rumah di Aurora, Colorado. Drama penyanderaan berakhir setelah petugas SWAT melakukan penyerbuan enak jam kemudian. Polisi menemukan mayat tiga orang dewasa lainnya, kata pihak berwenang, selain jenazah sang penyandera dengan luka tembak.
Tersangka, yang namanya dirahasiakan oleh polisi, sebelumnya melakukan negosiasi selama hampir enam jam dengan polisi. Tetangganya melaporkan terdengar tembakan pada pukul 03.00 di dalam rumah sederhana di pinggiran Aurora. Tidak diketahui apakah petugas menembak tersangka atau ia tewas karena bunuh diri.
Penyidik mengatakan, dua pria dan seorang wanita tampaknya telah terbunuh sebelum petugas datang.
Tembakan tersangka dilakukan saat polisi yang mendekati bagian depan rumah dengan kendaraan lapis baja dan menembakkan gas air mata. Ia menembak petugas dari jendela lantai dua selama sekitar 45 menit, kata Cassidee Carlson, petugas kepolisian.
Selama negosiasi, sang penembak tetap berada di dalam rumah. "Ia memindahkan furnitur dan melemparkan barang-barang. Dia gelisah. Dia tidak rasional," kata Carlson.
Orang kelima yang lolos melaporkan pada polisi bahwa ia melihat tiga orang di dalam rumah "tampak seperti tak bernyawa" kata Carlson, yang menolak untuk menguraikan tentang bagaimana wanita itu berhasil melarikan diri. Motif pembunuhan tidak diketahui, dan polisi belum mengatakan apa senjata yang digunakan.
AP | TRIP B
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya