TEMPO.CO, Tampa - Jenderal H. Norman Scwarzkopf, Panglima Perang Teluk yang memimpin operasi Badai Gurun 1991--yang membebaskan Kuwait dari diktaktor Saddam Huissein--meninggal pada usia 78 tahun di Tampa, California, tempat dia menghabiskan masa pensiun.
Scwarzkopf meninggal karena komplikasi pneumonia pada Kamis, 27 Desember 2012. Namanya sempat populer karena perannya dalam Perang Teluk yang menggulingkan Presiden Saddam Hussein. Scwarzkopf juga dikenal temperamental sehingga mendapatkan julukan Stormin Norman (Badai Norman).
Setelah perang, popularitasnya makin meroket. Dia menerima penghargaan Medal of Freedom dari Presiden George HW Bush, mendapat apresiasi meriah oleh Kongres dan dianugerahi gelar kehormatan atas pengabdiannya oleh Ratu Elizabeth II. Dia pernah ditawari menjadi Kepala Staf --posisi teratas di Angkatan Darat AS-- tapi dia menolaknya.
Scwarzkopf pensiun pada Agustus 1991, hanya jeda enam bulan setelah perang berakhir. Operasi Badai Gurun yang dipimpinnya berhasil membebaskan Kuwait hanya dalam waktu 100 jam. Dia banyak dipuji pakar militer di seluruh dunia.
Mantan Presiden George HW Bush, yang kini sedang sakit dan dalam perawatan intensif di Texas, mengeluarkan pernyataan berduka karena kehilangan orang yang dia pilih untuk memimpin perang.
"Barbara dan saya berduka atas meninggalnya seorang patriot Amerika sejati dan salah satu pemimpin militer yang besar dari generasinya," kata Bush senior.
DAILY MAIL | ALIA FATHIYAH
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya