TEMPO.CO, Pyongyang - Korea Utara menunda peluncuran roket ruang angkasa. Demikian kata seorang juru bicara pemerintah Korea Utara, Senin. Mereka hanya menyebutkan, penundaan dilakukan karena ditemukan kesalahan teknis dalam "kontrol mesin pada modul tahap pertama".
Menurut harian Korea Selatan, Chosun Ilbo, kesalahan teknis kemungkinan terjadi pada bagian kontrol vektor yang bisa mengubah arah roket itu. Tanpa ini, peluncuran bisa sangat berisiko.
Kantor berita resmi Korea Utara, KCNA, mengutip seorang juru bicara Komite Teknologi Antariksa, mengatakan, ilmuwan menemukan "kesalahan teknis" dalam modul dan memutuskan untuk memperpanjang peluncuran selama satu minggu sampai 29 Desember.
Pada 1 Desember, Korea Utara mengumumkan rencana untuk meluncurkan satelit ke arah selatan dari landasan peluncuran di Cholsan, Provinsi Pyongan, antara 10 sampai 22 Desember. Tetapi, pada hari Minggu pagi, tiba-tiba diumumkan kemungkinan penundaan.
Citra satelit menunjukkan aktivitas pengangkutan peralatan roket dan lainnya dari Pyongyang ke tempat peluncuran di Tongchang-ri, Pyongan Utara, Sabtu lalu.
Pemerintah Korea Selatan yakin negara tetangganya itu akan meluncurkan roket pada 23-29 Desember, dengan mempertimbangkan waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki booster tahap pertama dan kondisi cuaca.
Sebuah sumber pemerintah Korea Selatan mengatakan, peluncuran itu sedianya dilakukan oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong-un untuk menandai ulang tahun pertamanya sebagai panglima tertinggi pada 30 Desember. Korea Utara tampaknya terburu-buru menyiapkannya.