TEMPO.CO, Seoul - Kapal perang Amerika Serikat bersiaga penuh mengikuti perkembangan rencana peluncuran roket Korea Utara, akhir bulan ini. "Seluruh kapal perang Amerika memberikan perhatian penuh atas peluncuran roket Korea Utara," ujar komandan pasukan Amerika Serikat di kawasan Asia Pasifik, Laksamana Samuel Locklear, Jumat 7 Desember 2012.
Sementara itu, Jepang, secara resmi memerintahkan pasukan militernya menembak jatuh roket atau pecahan roket yang masuk ke wilayahnya.
Korea Utara merencanakan akan meluncurkan roketnya antara 10 dan 22 Desember 2012. Negeri komunis ini mengaku bahwa roket yang bakal diluncurkan tersebut hanyalah sebuah satelit biasa yang akan masuk ke ruang angkasa.
Sebaliknya, Amerika Serikat selaku negeri yang bermusuhan serta negara-negara lainnya, menyebutkan bahwa peluncuran roket tersebut untuk tujuan menguji teknologi misil roket yang bertentangan dengan resolusi PBB.
Pada April 2012, Korea Utara meluncurkan roket serupa, namun roket tersebut hanya meluncur dalam waktu beberapa menit selanjutnya jatuh ke perairan di Semenanjung Korea.
Peluncuran roket kali ini dipersiapkan dengan baik untuk dua tonggak peringatan yakni pada 17 Desember 2012 sebagai ulang tahun pertama kematian pemimpin Korea Utara Kim Jong-il dan 19 Desember 2012 adalah ketika belangsung pemilihan presiden Korea Selatan.
Laksamana Samuel Locklear mengatakan kepada media, Amerika Serikat menyaksikan persiapan peluncuran dalam jarak yang sangat dekat. "Di atas kapal, jelasnya, gerakannya akan kami pantau sehingga kami bisa memperhatikan situasi dengan baik."
"Kapal perang angkatan laut memiliki kapasitas menahan misil balistik, selanjutnya posisi kami adalah sanggup melakukan hal itu (menembak)," ujar Locklear.
BBC | CHOIRUL
Berita Terpopuler:
Mega Pun Ikut Sindir Soal Hambalang
Seperti Apa Ganjil Genap Ala Jokowi?
Alphard Misterius Datangi Rumah Choel Mallarangeng
Di Rumah Choel Mallarangeng Berseliweran Mobil Mewah
Ini Status dan Isi Surat Cegah Andi Mallarangeng
Berita terkait
Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day
6 Februari 2021
Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.
Baca SelengkapnyaEks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir
3 Februari 2021
Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.
Baca SelengkapnyaEks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan
25 Januari 2021
Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.
Baca SelengkapnyaKim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan
20 Januari 2021
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.
Baca SelengkapnyaTahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya
2 Januari 2021
Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.
Baca SelengkapnyaTujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya
12 Desember 2020
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini
Baca SelengkapnyaCina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un
2 Desember 2020
Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.
Baca SelengkapnyaPeretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca
30 November 2020
Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaCegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan
29 November 2020
Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.
Baca SelengkapnyaMiliter Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze
23 November 2020
'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.
Baca Selengkapnya