TEMPO.CO, Bangkok - Mantan Perdana Menteri Thailand, Abhisit Vejjajiva, segera diseret ke pengadilan. Ia dituding melakukan pembunuhan atas seorang sopir taksi yang ditembak oleh tentara pemerintah selama kerusuhan sipil di Bangkok tahun 2010.
Niat untuk menangkap Abhisit dan mantan wakilnya diumumkan setelah pertemuan Departemen Investigasi Khusus (DSI), kepolisian, dan Kejaksaan Thailand. "Pertemuan tripartit telah memutuskan untuk menangkap mantan Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva dan mantan wakilnya, Suthep Thaugsuban, berdasarkan Pasal 288," kata Kepala DSI, Tarit Pengdith, mengacu pada ketentuan pembunuhan menurut KUHP Thailand.
Pada bulan September, sopir taksi bernama Phan Kamkong ditembak mati oleh tentara Thailand selama kekerasan politik di Thailand. Saat itu, massa anti-pemerintah yang dikenal dengan massa kaus merah menduduki Bangkok pada tahun 2010.
Sebuah putusan pengadilan sebelumnya menyatakan sopir taksi itu tewas akibat berondongan peluru tentara ketika ia berlari keluar dari sebuah gedung apartemen. Ia keluar untuk untuk melihat apa yang terjadi setelah mendengar tembakan.
Sekitar 90 orang tewas dan hampir 1.900 orang terluka dalam serangkaian bentrokan antara demonstran dan pasukan keamanan, yang memuncak dalam tindakan kekerasan berdarah. Dua wartawan asing termasuk di antara mereka yang tewas.
Sampai saat ini, tidak ada pejabat pemerintah atau militer yang didakwa bertanggung jawab atas kekerasan itu. Abhisit mengatakan pemerintahnya tidak punya pilihan selain untuk mengambil tindakan tegas.
ABC | TRIP B
Berita Terpopuler:
Rumor Nikah 2 Bulan Aceng-Shinta Jadi Omongan
Begini Modus Penipuan ''Anak Anda Kecelakaan''
Keluarga Fany Cabut Gugatan Terhadap Bupati Aceng
Bupati Aceng Diduga Memeras Rp 250 Juta
Terancam Sanksi, PSSI Minta FIFA Adil
Berita terkait
Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina
18 November 2018
Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.
Baca Selengkapnya110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini
26 Oktober 2017
Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.
Baca SelengkapnyaThaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand
30 Agustus 2017
Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.
Baca SelengkapnyaYingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya
27 Agustus 2017
Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.
Baca SelengkapnyaHebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand
11 Agustus 2017
Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat
Baca SelengkapnyaUU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun
20 Juli 2017
Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.
Baca SelengkapnyaHina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun
11 Juni 2017
Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.
Baca SelengkapnyaKarena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook
16 Mei 2017
Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn
Baca SelengkapnyaFB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato
11 Mei 2017
FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.
Baca SelengkapnyaAnggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi
28 April 2017
Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.
Baca Selengkapnya