Reruntuhan bangunan sekolah yang hancur di kawasan pemukiman di Homs, Suriah. REUTERS/Yazan Homsy
TEMPO.CO, Damaskus - Serangan mortir pemberontak ke sebuah sekolah di daerah yang tak berpenghuni di dekat Damaskus, Selasa, 4 Desember 2012, menyebabkan 29 murid dan guru-guru mereka tewas. Insiden itu dilaporkan televisi pemerintah dengan menyebut aksi tersebut sebagai sebuah "kejahatan mengerikan."
Mortir yang dilesakkan pemberontak menghantam Sekolah Bteiha di perkampungan Wafideen, sekitar 20 kilometer sebelah utara Damaskus. Wafideen merupakan kawasan tempat tinggal bagi 25 ribu penduduk dari Dataran Tinggi Golan yang diokupasi Israel sejak 1967.
"Mereka dibunuh oleh mortir yang diluncurkan oleh kaum teroris," ujar siaran televisi. Rezim Presiden Bashar al-Assad mengistilahkan para pemberontak dengan sebutan teroris dalam perang sipil.
Pertempuran sengit berlangsung di timur Damaskus selama beberapa hari. Pasukan pemerintah mencoba menekan balik pemberontak di kawasan Ghouta timur, daerah yang paling dekat dengan ibu kota.
Menurut catatan kelompok oposisi berbasis di London, Syrian Observatory for Human Rights, kekerasan Selasa, 4 Desember 2012, menyebabkan 16 orang meninggal dunia. Pertempuran Selasa juga berlangsung di sekitar jalan menuju bandara internasional Damaskus.