TEMPO.CO, Brussel - NATO, organisasi pertahanan Atlantik Utara, dalam sidang yang diikuti oleh sejumlah menteri luar negeri di Brussel, menyetujui pengiriman misil Patriot ke Turki sebagai bagian dari sistem pertahanan.
Pengiriman misil Patriot itu sesuai dengan permintaan Turki guna mempertahankan diri dan akan ditempatkan di sepanjang wilayah perbatasannya dengan Suriah.
"NATO setuju menggandakan kapasitas pertahanan udara Turki demi melindungi rakyat dan teritorialnya, serta untuk mengurangi eskalasi krisis di sepanjang perbatasan," demikian bunyi pernyataan yang disampaikan NATO kepada pers, Selasa, 4 Desember 2012.
"Kami berdiri bersama Turki dalam rangka memperkuat semangat solidaritas," kata Anders Rasmussen, Sekretaris Jenderal NATO, kepada wartawan di Brussel. "Ada orang yang ingin menyerang turki, kami katakan, 'Jangan berpikir mengenai hal itu!'"
NATO dalam pernyataannya mengatakan, pengerahan misil hanyalah untuk mempertahankan diri. Seluruh misil baterai berasal dari Jerman, Amerika Serikat, dan Belanda. "Baterai misil PAC-3 versi terakhir dibuat Amerika Serikat." Rasmussen mengatakan, pengerahan sistem Patriot, termasuk di antaranya misil, radar, dan elemen lainnya.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita Terpopuler:
Rhoceng, Rhoma-Aceng untuk 2014 Ramai di Twitter
Golkar Tak Mau Dipermalukan Bupati Aceng
Jokowi Ngotot Harga Tiket MRT 1 Dolar
Bos Antivirus McAfee Tertangkap di Meksiko
Banyak Tekanan, Fany Octora Batal ke Komnas Anak
Berita terkait
Eks Menteri Turki Dirikan Partai untuk Hadang Erdogan
26 Oktober 2017
Eks Menteri Dalam Negeri Turki, Meral Aksener dirikan partai baru untuk geser Erdogan dari kursi kepresidenan dalam pemilihan presiden mendatang.
Baca SelengkapnyaErdogan Ganti Komandan Militer Darat, Udara dan Laut Turki
4 Agustus 2017
Perubahan besar di tubuh militer Turki ini dilakukan setelah percobaan kudeta yang gagal lebih dari setahun lalu.
Baca SelengkapnyaLagi, Turki Perpanjang Masa Darurat untuk Tiga Bulan
18 Juli 2017
Turki memperpanjang masa darurat untuk keempat kalinya
Baca SelengkapnyaPemerintah Erdogan Tangkap Direktur Amnesty International Turki
7 Juli 2017
Aparat Turki menangkap Direktur Amnesty International Turki, Idil Eser, atas dugaan memiliki hubungan dengan jaringan Fethullah Gulen
Baca SelengkapnyaJokowi dan Erdogan Sepakati Kerja Sama Antiteror dan Persenjataan
7 Juli 2017
Presiden Erdogan menyambut baik pernyataan Jokowi dan menekankan pentingnya pencegahan limpahan teroris ISIS ke negara lain.
Baca SelengkapnyaTerkait Kudeta Gagal, Turki Adili Jurnalis Kenamaan
19 Juni 2017
Turki mengadili 17 orang yang sebagain besar merupakan jurnalis kenamaan karena dituding terlibat dalam kudeta gagal pada Juli 2016.
Baca SelengkapnyaPaspamres Terancam Ditangkap, Erdogan Kecam Amerika Serikat
16 Juni 2017
Erdogan memprotes Amerika Serikat yang dilaporkan mengeluarkan surat penangkapan terhadap Pasmpamres pelaku pemukulan.
Baca SelengkapnyaGebuki Demonstran di AS, Paspampres Erdogan Terancam Ditangkap
16 Juni 2017
AS mengelurkan surat penangkapan terhadap 12 paspampres Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan karena memukuli demonstran di Washington
Baca SelengkapnyaTerkait Gulen, Penasehat Perdana Menteri Turki Ditahan
3 Juni 2017
Diduga memiliki hubungan dengan ulama Fethullah Gulen yang didakwa berada di balik kudeta Juli 2016.
Baca SelengkapnyaSetelah Topan Yolanda, Turki Bangun Masjid di Filipina
2 Juni 2017
TDV menghabiskan dana sekitar Rp 13 miliar, termasuk untuk pembangunan masjid di tiga kawasan di Kota Ormoc.
Baca Selengkapnya