Pemberontak M23 Kongo Siap Mundur dari Goma

Reporter

Rabu, 28 November 2012 18:26 WIB

Evakuasi pengungsi suku Hutu di timur Kongo tahun 1997. AP/John Moore

TEMPO.CO, Goma - Pemberontak M23 tidak akan menarik pasukannya kecuali pemerintah Kongo bersedia memenuhi permintaannya. Demikian keterangan pimpinan pemberontak, Jean Marie Runiga, kepada media, Selasa, 27 November 2012.

Berbicara di depan para jurnalis di sebuah hotel dekat perbatasan Rwanda, Selasa, Presiden M23 Jean Marie Runiga, mengatakan, kelompoknya siap menarik diri dari kota tetapi hal itu dilakukan jika kondisinya memungkinkan.

Pernyataan pimpinan M23 itu disampaikan beberapa saat usai pejabat pemerintah Uganda mengumumkan akan segera terjadi penarikan pasukan M23 dari Goma dan Sake.

Jenderal Uganda, Aronda Nyakairima, mengatakan pemberontak telah menjadwalkan penarikan mundur dari Goma pada Kamis tengah malam waktu setempat, 29 November 2012. "Mereka meninggalkan kota secara keseluruhan selama 24 jam."

Menanggapi pernyataan itu, Runiga mengulangi lagi bahwa hal ini akan terjadi bila ada perundingan. "Mundur dari Goma bukanlah masalah sebab kota tersebut bukan prioritas kami. Prioritas kami adalah bagaimana menjadi rakyat Kongo yang baik," kata Runiga, yang ditahbiskan menjadi seorang Uskup.

Jenderal Makenga Sultani, komandan militer M23, bertemu dengan pimpinan militer Uganda, Senin, 26 November 2012, guna memecahkan krisis yang terjadi sepekan setelah pemberontak mengambil alih Kota Goma di sebelah timur negara. Namun Runiga, pimpinan politik pemberontak, menyangkal telah terjadi perpecahan di antara mereka. "Tidak ada perpecahan di antara saya dan Jenderal Makenga," kata Runiga.

"Dalam resolusi, M23 harus menarik pasukannya 20 kilometer dari Goma, tetapi menurut hasil pembicaraan di Kinshasa semua itu tergantung kondisi M23 dan respon kepada kami. Kami katakan, tidak yang salah dalam resolusi penarikan dari Goma tetapi kami juga perlu katakan Kinshasa perlu mendengarkan kepentingan kami," katanya.

Runiga dalam acara jumpa pers duduk di antara sekretaris eksekutifnya, Francis Rucogoza, dan juru bicara politik, Bertrand Bisiwa, serta ditemani dua serdadu M23. Dia katakan, negosiasi harus melibatkan kelompok oposisi dan penarikan pasukan harus menghasilkan negosiasi bukan sebuah kondisi.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Berita lain:
Kartu Pos Tiba 70 Tahun Kemudian

Kuburan Yasser Arafat Mulai Digali

Militan Somalia Kuasai Perbatasan Kenya

Jet Suriah Bombardir Markas Pemberontak

Bangladesh Berkabung Usai Kebakaran Pabrik Garmen





Berita terkait

Pemberontak Bunuh 40 Polisi Kongo  

26 Maret 2017

Pemberontak Bunuh 40 Polisi Kongo  

Para milisi itu kemudian kabur dengan kendaraan dan membawa senjata milik polisi.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Pajak Ulat, Puluhan Orang di Negara Ini Tewas

19 Oktober 2016

Gara-gara Pajak Ulat, Puluhan Orang di Negara Ini Tewas

Sedikitnya, 20 orang tewas dalam pertempuran selama tiga hari antara etnis Pygmy dan Bantu.

Baca Selengkapnya

Demam Kuning Afrika Bisa Menyebar ke Seluruh Dunia

16 Agustus 2016

Demam Kuning Afrika Bisa Menyebar ke Seluruh Dunia

Penularan wabah demam kuning (yellow fever) yang sudah merenggut ratusan nyawa di tengah Afrika, kini dilaporkan bisa menyebar ke seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Serangan Pemberontak di Kongo, 64 Orang Tewas  

15 Agustus 2016

Serangan Pemberontak di Kongo, 64 Orang Tewas  

Sebanyak 64 orang tewas dalam serangan pemberontak di Republik Demokratik Kongo timur laut.

Baca Selengkapnya

Eks Wakil Presiden Kongo Dituding sebagai Penjahat Perang  

22 Maret 2016

Eks Wakil Presiden Kongo Dituding sebagai Penjahat Perang  

Bemba dituduh melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kejahatan kemanusiaan di Republik Afrika Tengah (CAR) selama lebih-kurang satu dekade.

Baca Selengkapnya

Kongo Izinkan 150 Anak Diadopsi Warga Asing

23 Februari 2016

Kongo Izinkan 150 Anak Diadopsi Warga Asing

Kongo mengizinkan 150 anak diadopsi orang tua warga negara asing.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kongo Adili Pelaku Kejahatan Seksual

20 Juni 2015

Begini Cara Kongo Adili Pelaku Kejahatan Seksual

"Kami membutuhkan pengadilan ini untuk menunjukkan bahwa keadilan itu ada. Para pemerkosa itu mengerti bahwa mereka harus dihukum."

Baca Selengkapnya

Kongo, Negara Paling Berbahaya untuk Wanita  

26 November 2014

Kongo, Negara Paling Berbahaya untuk Wanita  

Setidaknya 48 wanita Kongo diperkosa setiap satu jam. Tingginya kekerasan seksual ini menjadikan Kongo sebagai negara paling tidak aman untuk wanita.

Baca Selengkapnya

Warga Kongo Makan Jasad Terduga Teroris  

3 November 2014

Warga Kongo Makan Jasad Terduga Teroris  

Pria yang tidak diidentifikasi itu diduga bagian dari kelompok Islam ekstremis ADF-NALU.

Baca Selengkapnya

300 Tahanan Kabur dari Penjara Kongo  

6 Juni 2014

300 Tahanan Kabur dari Penjara Kongo  

Pelarian ini dimulai ketika narapidana merebut senjata penjaga penjara.

Baca Selengkapnya