TEMPO.CO, Yerussalem - Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak, akan segera meninggalkan panggung politik dan tidak akan kembali pada pemilihan umum Januari 2013.
Korespoden Al Jazeera, Tom Ackerman, melaporkan dari Yerussalem, Senin, 26 November 2012 bahwa ada keraguan bahwa Partai Atzmaut (Kemerdekaan), tempat Barak bernaung, sanggup bertahan dalam pemilu mendatang.
Hampir semua opini hasil jajak pendapat menunjukkan bahwa partai ini tidak bakal lolos dari ambang batas parlemen untuk memperoleh kursi di Knesset atau Parlemen. "Oleh sebab itu, Barak mundur mulai sekarang untuk menyelamatkan mukanya," kata para pengamat.
Barak mundur dari Partai Buruh yang pernah meraih 19 kursi di parlemen--kini melorot hanya mendapatkan 13 kursi. Dia kerap mendapatkan kritik karena masuk ke dalam lingkaran Partai Buruh yang dipimpin oleh Benyamin Netanyahu setelah ditunjuk menjadi Menteri Pertahanan. Tahun lalu, Barak keluar dari Partai Buruh. Kemudian dia menyumbangkan empat kursi di Parlemen dari Partai Atzmaut.
Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.