Sebuah gereja Katolik St Rita di desa Malali, setelah hancur oleh ledakan bom bunuh diri yang menabrakan kendaraannya yang dikemas dengan bahan peledak, di kota utara Nigeria Kaduna, (28-10). REUTERS/Stringer)
TEMPO.CO, Jaji - Sedikitnya 11 orang tewas setelah sebuah bom mobil meledak di gereja Protestan dekat barak militer di Jaji, negara bagian Kaduna, Nigeria.
"Sebuah mobil merek Kia masuk ke dalam gereja, kemudian meledak bersama sopirnya," kata seorang pejabat militer yang tak bersedia disebutkan namanya kepada kantor berita Reuters.
Ledakan pertama, kata dia, terjadi pada pukul 11.45 GMT. "Kemudian, ada asap berwarna dari sebuah Toyota Camry dan meledak. Sebagian orang datang membantu setelah bom pertama. Hampir semua korban tewas akibat ledakan kedua."
Badan Darurat Nasional Nigeria membenarkan telah terjadi ledakan bom di dalam barak militer. Badan itu mengatakan, "Sepertinya meledak di pusat peribadatan." Petugas lainnya menerangkan, "Saya melihat lima mayat tergeletak dan sejumlah orang terluka."
"Ada ledakan bom di dalam gereja barak militer di Jaji," kata juru bicara militer Kolonel Sani Usman kepada kantor berita AFP. "Kejadiannya usai gereja melakukan layanan."
Namun, juru bicara angkatan bersenjata Nigeria, Bola Koleoso, menjelaskan bahwa ledakan bom bersumber dari sebuah bus yang dipaksa masuk ke dalam gereja Protestan "Andres Military" pada pukul 11.05 GMT, lima menit setelah layanan gereja dimulai.
Istri seorang pendeta di Nigeria menjadi pemenang dalam kontes ratu kecantikan negara itu. Selain parasnya menawan, kemampuan intelektualitasnya juga dikagumi.
Perkawinan mubalig Nigeria dengan lebih dari seratus perempuan menghasilkan 203 anak. Mubalig ini dikabarkan meninggal akhir pekan lalu pada usia 93 tahun.