TEMPO.CO, Beirut - Usai berperang melawan Hamas, Palestina, kini Israel menghadapi ancaman roket sayap militer Hizbullah di Libanon. Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, mengancam akan mengirimkan ribuan roket ke Israel jika Negeri Zionis itu menyerang Lebanon.
"Israel bakal mendapatkan serangan roket Fajr-5 dalam waktu delapan hari. Ribuan roket akan menghujani Tel Aviv dan kota-kota lainnya di negeri itu jika menyerang Libanon," ujarnya di depan ribuan pendukungnya yang berkumpul di pinggiran Beirut untuk memperingati Assyura, Ahad, 25 November 2012.
Dia mengacu kepada "delapan hari" kekerasan yang melibatkan Israel dengan Hamas, faksi di Palestina yang menguasai Jalur Gaza. Kekerasan antara Israel dan Hamas berakhir dengan gencatan senjata setelah ditengahi oleh Mesir, pekan lalu.
Fajr-5 adalah roket seberat 175 kilogram yang sanggup terbang dengan jarak tempuh 75 kilometer. Roket ini mampu menerjang Tel Aviv dan Yerussalem. Roket ini pernah ditembakkan dari Gaza untuk menghantam sasaran di Israel. Menurut sejumlah pejabat Pentagon, Hizbullah telah memiliki 50.000 misil, termasuk di antaranya sanggup menjangkau Tel Aviv.
"Jika konfrontasi dengan Jalur Gaza, roket ini dapat menjangkau jarak 40 hingga 70 kilometer. Bertempur melawan kami, akan menghadapi seluruh fron mulai dari daerah pendudukan di Palestina, perbatasan Libanon, hingga ke Yordania dan Laut Merah," kata Nasrallah.
Hizbullah, kata Nasrallah, sanggup menghantam target dari Kiryat Shmona hingga ke Eliat. Kedua kota ini terletak di perbatasan Libanon hingga Laut Merah. "Inilah saatnya Israel sebagai bangsa teroris berakhir."
Hizbullah yang pernah bertempur melawan Israel selama 34 hari pada enam tahun silam mengaku telah mempersenjatai diri setelah perang dengan Israel. Bahkan mereka mengklaim senjatanya jauh lebih mematikan daripada milik Hamas. "Hizbullah dapat membunuh ribuan orang dan menghantam wilayah Israel jika terjadi perang lagi."
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita terkait
Miris, Jual Beli Organ Tubuh Pengungsi Suriah Marak di Lebanon
28 April 2017
Sejak pecah perang saudara di Suriah pada 2011, sekitar 1,5 juta orang masuk ke wilayah Lebanon. Jumlah mereka hampir seperempat penduduk Libanon
Baca Selengkapnya8 Pesawat Intai Israel Langgar Wilayah Udara Lebanon
9 Maret 2017
Kantor berita ini juga mengatakan, enam pesawat perang Israel melanggar wilayah udara Lebanon.
Baca SelengkapnyaIran dan Hizbullah Dukung Gencatan Senjata di Suriah
13 Februari 2017
Sayyed Nasrallah juga menepis isu mengenai kondisi pengungsi Suriah di Libanon.
Baca SelengkapnyaPemimpin Hizbullah Sebut Trump Pemimpin 'Idiot'
13 Februari 2017
Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, menyebut dunia akan menjadi tempat yang lebih baik karena Presiden Amerika Serikat Donald Trump "idiot."
Baca SelengkapnyaBegini Terapi Stres untuk Anak-anak Pengungsi Suriah
2 Januari 2017
Kelas perdamaian untuk anak pengungsi Suriah dan Palestina di kamp Shatila, Libanon, berfungsi untuk meredakan stres dan mencegah direkrut milisi.
Baca SelengkapnyaAktivis Libanon Protes Menteri Urusan Perempuan Dijabat Pria
22 Desember 2016
KAFA, organisasi hak perempuan Libanon, menyerukan protes atas penunjukan Jean Ogasapian sebagai menteru pemberdayaan perempuan.
Baca SelengkapnyaCegah Penyusup, Libanon Bangun Tembok Dekat Kamp Pengungsi
23 November 2016
Libanon membangun tembok di dekat kamp pengungsian warga Palestina, dengan tujuan mencegah kelompok radikal menyusup.
Baca SelengkapnyaPlt Dubes Libanon, Azzi: Pemerintahan Kami Terunik di Dunia
22 November 2016
Pelaksana tugas Duta Besar Libanon untuk Indonesia, Joanna-Maria Azzi menjelaskan Libanon punya pakta nasional untuk merawat pluralitas dan toleransi.
Baca SelengkapnyaKrisis Pemimpin, Michel Aoun Terpilih Jadi Presiden Libanon
31 Oktober 2016
Pria 81 tahun itu mendapatkan sokongan 83 suara anggota parlemen.
Panglima Hizbullah Tewas di Suriah
13 Mei 2016
Panglima utama Hizbullah Mustafa Amine Badreddine tewas dalam serangan udara Israel di perbatasan Libanon-Suriah pada pekan ini.
Baca Selengkapnya