Malala Bakal Tinggal di Inggris  

Reporter

Editor

Raju febrian

Sabtu, 24 November 2012 15:39 WIB

Kondisi Malala Yousufzai siswi Pakistan yang ditembak anggota Taliban, semakin membaik, sejak ia dirawat di Rumah Sakit Queen Elizabeth, Inggris pada 15 Oktober lalu. Malala menyita perhatian dunia ketika Ia menulis blog ke BBC yang membeberkan tentang kejahatan yang dilakukan Taliban di Lembah Swat, Pakistan. REUTERS/Queen Elizabeth Hospital Birmingham/Handout

TEMPO.CO, Malala - Malala Yousufzai, gadis 15 tahun yang ditembak karena memprotes kelompok Taliban Pakistan, kemungkinan akan tinggal di Inggris.

Malala menjalani perawatan di Rumah Sakit Queen Elizabeth setelah operasi pengangkatan peluru dari tulang belakangnya. Orang tua dan dua saudaranya mendampingi Malala sejak bulan lalu.

Kabarnya, pemerintah Pakistan menawarkan ayah Malala, Ziauddin, pekerjaan di konsulat Pakistan di Birmingham. "Karena dia memiliki latar belakang pengajar dan administrasi. Dia bisa bekerja sebagai konselor atau petugas administrasi," kata pejabat konsulat.

Pejabat yang tidak diungkapkan namanya itu mengatakan pemerintah Pakistan menawarkan pekerjaan selama satu tahun. Pemerintah, kata pejabat itu, merasa kondisi di Pakistan masih terlalu berbahaya bagi keluarga Malala.

Tehreek-e-Taliban Pakistan mengancam akan kembali menyerang Malala dan keluarganya jika mereka kembali ke Pakistan.

Malala diserang anggota Taliban Pakistan di Migora, salah satu kota utama di Swat Vallet, pada 9 Oktober lalu, saat pulang dari sekolah. Ia ditembak di bagian kepala dan punggung karena mengkritik Taliban yang tidak memperbolehkan anak perempuan untuk bersekolah.

DAILY MAIL | RAJU FEBRIAN

Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya