Laporan dari Suriah, Teh Penyelundup di Kafe Turki

Reporter

Editor

Grace gandhi

Jumat, 23 November 2012 09:13 WIB

Wartawan TEMPO, Pramono (tengah belakang) bersama tentara pembebasan Suriah. TEMPO/Pramono

TEMPO.CO, Kilis - Abu Yasin Sakhran sedang tak berperang, Sabtu malam lalu, di Ye Doy Cafe, Kota Kilis, selatan Turki. Mulut komandan Tentara Pembebas Suriah dari khatiba atau grup perang Sokor Halap Alhak yang bertempur di Aleppo ini asik mengisap sisha, tembakau yang dibakar di tabung khusus dan diisap dengan selang. Semburan asapnya meruapkan sekitarnya dengan wangi apel. Tiga anak buahnya menemani Abu Yasin. “Saya sedang liburan,” kata pria 37 tahun yang malam itu mengenakan kemeja kotak dan jaket kulit cokelat itu.

Di tempat ini, warga Suriah yang menetap di Kilis, berkumpul tiap hari. Kilis berbatasan langsung dengan Bab al-Salama, perbatasan di utara Suriah yang sejak akhir Agustus lalu dikuasai pemberontak.

Setengah tahun terakhir, Kilis dibanjiri pengungsi dari Suriah. Kebanyakan adalah orang berduit. Mobil-mobil berpelat nomor Suriah—tertulis dalam bahasa Arab—terlihat di mana-mana. Di pusat Kota Kilis, mereka berjalan-jalan dan berbelanja. Kebanyakan menyewa rumah atau tidur di hotel. “Ada juga yang miskin dan sempat tinggal di taman. Pemerintah Turki membawa mereka ke pengungsian,” kata Sherwan Jahfer, penerjemah Tempo.

Tak semua datang melalui jalur resmi. Banyak juga yang menyeberang diam-diam melalui jalan-jalan tikus yang tak diawasi pemerintah Suriah. Gaya menyeberang ini melahirkan istilah-istilah baru di kalangan mereka yang selalu dikaitkan dengan penyelundup. Teh Turki yang bernama chai disebut kachachai atau teh penyelundup. “Rokok di sini juga disebut rokok penyelundup,” kata Sherwan.

Malam itu, dua puluhan laki-laki berkumpul di Ye Doy Cafe. Semuanya warga Suriah. Sambil mendengar lagu-lagu Suriah, mereka asyik bermain kartu. Beberapa di antaranya mengisap alahamara, rokok asli Suriah. “Setiap hari saya datang ke sini,” kata Mahmud Amaini, 45 tahun, bekas penjual perhiasan di Aleppo yang dipenjara 8 bulan karena ketahuan mendukung pemberontak.

Meski berada di tempat aman, tak tersentuh bom dan mortar, mereka masih membicarakan tanah airnya. Mahmud sempat lama berdebat dengan empat pria soal bagaimana menurunkan Presiden Bashar al-Assad. Menurut Mahmud, dari kafe ini kerap mengalir ide untuk membantu para gerilyawan. Menolak menyebut jumlahnya, ia mengaku setiap bulan menyisihkan duit bagi pemberontak. “Kami mencintai negeri kami,” katanya.

Abu Yasin Sakhran masih asyik dengan sisha-nya. Matanya beberapa kali menatap bendera hijau-putih-hitam dengan tiga bintang merah berukuran 2x3 meter yang dipaku di tembok Ye Doy Kafe. “Badan saya di sini, tapi hati saya di Aleppo,” katanya.

PRAMONO (KILIS)

Berita Terkait:

Brahimi Takut Suriah Seperti Somalia

PM Inggris Dukung Presiden Suriah ke Luar Negeri

Inggris Tawarkan Bantu Assad Cari Suaka

Sniper dan Sistem Buka-Tutup di Aleppo Suriah

Serangan Udara Jet Suriah, 20 Pemberontak Tewas

Berita terkait

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.

Baca Selengkapnya

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.

Baca Selengkapnya

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal

Baca Selengkapnya

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah

Baca Selengkapnya

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.

Baca Selengkapnya

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah

Baca Selengkapnya

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.

Baca Selengkapnya

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.

Baca Selengkapnya