TEMPO.CO, Texas - Dilihat dari kejauhan, rusa merupakan hewan menggemaskan. Seakan dia jinak. Tapi, begitu didekati, rusa bisa menjelma beringas. Dan itulah yang terjadi di kawasan perumahan Whitehouse, Texas, Amerika Serikat.
Pada Jumat pagi, 16 November 2012, dua pemburu, Joseph Rose dan Cole Kellis, keluar dari rumah mereka. Di halaman, seekor rusa tengah berdiri. Karena si rusa terlihat ramah, Rose pun mendekatinya.
"Tapi ia berubah ganas," ujar Rose seperti dikutip KETK, Selasa, 20 November 2012. "Rusa itu langsung menyerang saya dan Kellis."
Dikejar, Rose dan Kellis pun berlari ke arah truk pikapnya. Tapi lari mereka kurang cepat. Si rusa masih sempat menyeruduk tulang rusuk Rose. "Aku langsung masuk truk dan lompat ke belakang bangku," katanya.
Tapi Rose lupa menutup pintu mobil. Si rusa pun masuk. Di bangku dekat posisi sopir, hewan bertanduk itu menemukan rokok milik Rose dan Kellis. Dalam sekejap, ia kunyah sigaret itu.
"Saya coba rebut rokok itu, tapi dia semakin beringas," kata Rose.
Karena tidak bisa meredakan kebuasan si rusa, dua pemburu itu pun menelepon polisi. Dan dibutuhkan lima pria untuk menjinakkan serta mengikatnya.
"Rusa hanya boleh dilihat dari jauh," kata polisi hutan, Dustin Dockrey. "Jangan mendekati rusa karena mereka bisa berbahaya."
KETK | NEW YORK DAILY NEWS | CORNILA DESYANA
Berita lain:
Hamas Tantang Israel Lakukan Serangan Darat
Israel Serang Gaza, Rusia Kesal PBB Diam Saja
Israel Serbu Gaza Tiap Kali Obama Terpilih
Serangan Israel ke Gaza Hancurkan 25 Masjid
Serangan Israel Bikin Gadis Ini Batal Menikah
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya