TEMPO.CO, Yangon - Presiden AS Barack Obama dan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton melakukan kunjungan ke rumah pemenang Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi di Myanmar. Keduanya mampir ke rumah tokoh pro-demokrasi itu di sela-sela acara pertemuan para pemimpin ASEAN.
Rombongan Obama disambut Suu Kyi di halaman rumahnya. Pria yang baru terpilih untuk kedua kalinya sebagai presiden ini memeluknya dan memuji dia sebagai inspirasi pribadinya. Suu Kyi menghabiskan sebagian besar dari 20 tahun terakhir dalam tahanan rumah di rumah itu.
Obama menyatakan Suu Kyi merupakan "ikon demokrasi yang membuat orang terinspirasi tidak hanya di negeri ini tetapi di seluruh dunia".
"Hari ini menandai langkah berikutnya dalam babak baru antara Amerika Serikat dan Burma," katanya, menggunakan nama negara yang dia suka. Sebelum meninggalkan rumah itu, ia memeluk dan mencium Suu Kyi.
Pada wartawan, Suu Kyi mengucapkan terima kasih pada Obama untuk mendukung proses reformasi politi di negerinya. Sia memperingatkan bahwa waktu yang paling sulit adalah "ketika kita berpikir bahwa kesuksesan sudah di depan mata".
"Kemudian kita harus sangat berhati-hati bahwa kita tidak terpikat oleh fatamorgana keberhasilan dan bahwa kita bekerja menuju kesuksesan asli untuk rakyat kita," katanya.
TELEGRAPH | TRIP B
Berita terkait
Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam
29 Januari 2021
Militer Myanmar menuduh pemilu diwarnai kecurangan dan tidak mengesampingkan kemungkinan kudeta terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi
Baca SelengkapnyaInvestigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya
10 Februari 2018
Dua orang disiksa hingga tewas, sedangkan sisanya, warga Rohingya, ditembak oleh tentara.
Baca SelengkapnyaMiliter Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku
27 September 2017
Militer Myanmar?kembali menemukan 17 jasad umat Hindu?di sebuah kuburan massal di Rakhine dan ARSA dituding sebagai pelakunya.
Baca SelengkapnyaDewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya
26 September 2017
Dewan Keamanan PBB akan bertemu lusa untuk membahas penindasan Rohingya di Myanmar.
Baca SelengkapnyaMyanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine
26 September 2017
Pasukan militer?Myanmar mulai membuka satu persatu?tudingan?kekejaman?oleh?milisi Rohingya atau ARSA.
Baca SelengkapnyaPengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida
25 September 2017
Pengadailan Rakyat Internasional menyimpulkan Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas muslim Rohingya.
Baca SelengkapnyaBangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar
23 September 2017
Kedua jurnalis Myanmar ini berpengalaman bekerja untuk berbagai media internasional.
Baca SelengkapnyaWarga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar
6 September 2017
Sebagian warga Hindu mengungsi ke Banglades dan tinggal berdampingan dengan warga Muslim Rohingya.
Baca SelengkapnyaJet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan
5 September 2017
Satu pesawat tempur militer Myanmar hilang saat melakukan pelatihan penerbangan di wilayah selatan Ayeyarwady.
Baca SelengkapnyaBentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi
27 Agustus 2017
ASEAN mendukung Myanmar dalam proses demokrasi, rekonsiliasi, dan pembangunan di negara tersebut dengan memegang prinsip non-intervensi.
Baca Selengkapnya