TEMPO.CO, Tel Aviv - Seorang politisi senior Israel memicu kontroversi yang meluas setelah ia menyatakan Israel akan melakukan "holocaust" atas bangsa Palestina. Tepatnya, Matan Vilnai, Wakil Menteri Pertahanan, memperingatkan bahwa warga Palestina yang menembakkan roket dari Gaza akan dihukum dengan "holocaust yang lebih besar" oleh angkatan bersenjata Israel.
Penggunaan kata Ibrani untuk holocaust, "shoah", cenderung digunakan secara eksklusif di Israel untuk menggambarkan penyiksaan Yahudi oleh Nazi. Aktivis Palestina menggambarkan selama ini mereka mengalami "shoah" oleh tangan Israel.
"Jika mereka mengintensifkan roket mencapai jangkauan yang lebih jauh, mereka (Palestina) akan membawa pada diri mereka pada shoah yang lebih besar karena kita akan menggunakan semua kekuatan kita untuk membela diri," katanya, saat diwawancarai Radio Angkatan Bersenjata Israel.
Pemerintah Israel bergerak cepat untuk mencoba meredakan dampak penggunaan istilah yang dinilai sangat sensitif itu. Departemen Pertahanan menyatakan shoah yang dimaksudnya berarti "bencana", bukan holocaust. "Dia tidak bermaksud untuk membuat referensi terhadap genosida," kata pernyataan departemen Pertahanan.
Kementerian luar negeri juga terlibat berusaha untuk mengecilkan kecerobohan linguistik.
"Deputi Menteri Pertahanan Matan Vilnai menggunakan ungkapan Ibrani yang termasuk istilah 'Shoah' dalam arti bencana dan bukan dalam arti holocaust," kata Arye Mekel, juru bicara kementerian luar negeri Israel.
Namun hal itu tak cukup meredakan amarah kelompok garis keras Palestina. "Kami menghadapi Nazi baru yang ingin membunuh dan membakar orang-orang Palestina," kata Sami Abu Zuhri, juru bicara Hamas.
TELEGRAPH | TRIP B
Berita terkait
Lee Young Ae Donasikan 50 Juta Won untuk Bantu Anak-anak di Gaza
22 November 2023
Donasi dari Lee Young Ae akan diberikan untuk mendukung perawatan medis bagi anak-anak di zona konflik jalur Gaza
Baca SelengkapnyaDikritik Bersikap Netral Atas Konflik Gaza, Selena Gomez Akan Tinggalkan Instagram
3 November 2023
Selena Gomez menghapus akun Instagram-nya, setelah dikritik karena komentarnya mengenai konflik Gaza
Baca SelengkapnyaElon Musk Belum Bisa Pasok Internet ke Gaza Lewat Starlink, Mengapa?
31 Oktober 2023
Meskipun layanan telekomunikasi telah pulih di Gaza, seruan untuk bantuan internet Starlink milik Elon Musk terus berlanjut.
Baca SelengkapnyaKeadaan Warga dan Infrastruktur di Jalur Gaza dan Israel Setelah 8 Hari Konflik
16 Oktober 2023
Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, Jalur Gaza Utara merupakan salah satu bangunan yang hancur dengan kerusakan paling parah pada stasiun oksigen.
Baca SelengkapnyaSudah Lewat 8 Hari Konflik Hamas Vs Israel di Jalur Gaza dalam Angka
16 Oktober 2023
Bagaimana keadaan masyarakat dalam konflik Hamas vs Israel di Jalur Gaza? Korban jiwa dari sipil terus bertambah.
Baca SelengkapnyaIsrael Blokade Total Jalur Gaza, Bagaimana Kelangsungan Hidup Warga Gaza?
13 Oktober 2023
Blokade total yang dilakukan oleh Israel semakin membuat puluhan ribu warga Jalur Gaza sengsara
Baca SelengkapnyaIsrael Blokade Total Jalur Gaza, Apa yang Dilakukannya?
13 Oktober 2023
Dalam menjalani hidupnya sehari-hari, sebagian warga Jalur Gaza juga sebenarnya bergantung pada Israel.
Baca SelengkapnyaTerjepit di Jalur Gaza
11 Oktober 2023
Jutaan warga sipil di Jalur Gaza, Palestina, kini terjebak di tengah pertempuran antara antara militer Israel dan kelompok Hamas.
Baca SelengkapnyaIsrael Melarang Minyak dan Gas Masuk ke Jalur Gaza
3 Agustus 2018
Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman, mengeluarkan perintah pelarangan pasokan minyak dan gas masuk ke Jalur Gaza melalui Kerem Shalom.
Baca SelengkapnyaDikepung Israel, 80 Persen Pabrik di Gaza Palestina Tutup
18 Juli 2018
Akibat pengepungan Israel, 80 persen pabrik di Jalur Gaza Palestina tutup atau setidaknya semaput.
Baca Selengkapnya