Kelley, Wanita di Skandal Bos CIA Adalah Imigran  

Reporter

Editor

Alia fathiyah

Kamis, 15 November 2012 09:31 WIB

Jill Kelley. media.cmgdigital.com

TEMPO.CO, Tampa - Dunia militer Amerika kembali ditempa isu skandal seks. Mereka yang terlibat asmara terlarang adalah Direktur CIA David Petraeus dengan Paula Broadwell, mantan perwira Angkatan Darat sekaligus penulis biografi Direktur CIA Petraeus. Dan tersebutlah Jill Kelley sebagai wanita pengungkap skandal seks itu.

Jill Kelley begitu terkenal di Tampa, Florida. Khususnya di wilayah perumahan mewah Bayshore Boulevard, dekat Pangkalan Angkatan Udara MacDill. Namun Kelley bukanlah warga asli Tampa.

Perempuan bersaudara kembar Natalie Khawam ini lahir di Jounieh, Libanon, pada 1 Januari 1975. Pertengahan 1970-an, keluarga Jill Kelley berimigrasi dari Libanon ke Amerika. Mereka menetap di pinggiran Kota Philadelphia dalam kehidupan sederhana.

Sewaktu Jill Kelley masih kecil, sang ayah membuka Restoran Sahara di Voorhees, New Jersey. Kata David Khawam, kakak Jill Kelley, mereka pindah ke Amerika untuk menghindari gejolak militer di Libanon. "Kami datang ke Amerika saat masih kecil," kata David pada Daily Mail, Rabu, 14 November 2012.

Pada Juni 2004, Jill Kelley pindah ke Tampa bersama Scott Kelley, suaminya. Scott sendiri berprofesi sebagai dokter bedah spesialisasi kanker. Dengan tiga anaknya, Jill dan Scot tinggal di rumah mewah bertekstur bata merah. "Luas rumah itu 445 meter persegi, dan harganya sekitar Rp 14 miliar."

Sejak awal kedatangan, tulis The New York Times, keluarga Kelley langsung akrab dengan warga sekitar. Bahkan mereka mendekatkan diri ke pejabat militer di MacDill. Terutama para jenderal bintang empat. Dan dalam waktu singkat, pasangan itu menetapkan diri sebagai tuan rumah sosialita. "Mereka kerap menggelar pesta."

Jill Kelley memang mengungkap hubungan gelap Paula Broadwell dengan Petraeus. Namun investigasi lapangan FBI juga menemukan bahwa Jill Kelley tidak bersih. Perempuan 37 tahun itu juga terendus berhubungan diam-diam dengan Jenderal John R. Allen, komandan tertinggi pasukan Amerika Serikat di Afganistan.

Kini, penyidik tengah menyelusuri sekitar 20 ribu halaman dokumen serta surat elektronik Kelley dan Allen. Isi beberapa dokumen itu disinyalir berkalimat genit dan saling menggoda.

PELBAGAI SUMBER | CORNILA DESYANA

Berita Lain:
Eks Bos CIA, Petraeus Diminta Jelaskan Soal Benghazi
7 Jenderal AS yang Tersandung Skandal
Uni Afrika Setuju Kerahkan Pasukan ke Mali
Bos CIA Kerap Hadir di Pesta Kelley

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya