Skandal Seks Bos CIA, Email Allen Bertabur Kata Mesra

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Rabu, 14 November 2012 09:36 WIB

John Allen

TEMPO.CO, Tampa - Komandan tertinggi pasukan Amerika Serikat di Afganistan, John Allen, diduga saling bertukar e-mail "menggoda" dengan seorang wanita, Jill Kelley. Laporan Jill soal e-mail ancaman Paula Broadwell sebelumnya telah membuka perselingkuhan wanita itu dengan David Petraeus, mantan Direktur CIA. Petraeus mundur karena dugaan perselingkuhan.

Sekarang, John Allen sedang diselidiki Departemen Pertahanan terkait e-mail yang diduga mengarah pada perselingkuhan. Jill sendiri tak bisa dimintai konfirmasi.

Skandal Jill-Allen adalah perkembangan terbaru dalam skandal rumit dan melebar yang dimulai dengan terbongkarnya perselingkuhan Petraeus. Skandal ini mengancam kredibilitas pemerintahan Barack Obama.

Gedung Putih sudah menyatakan sikapnya tentang kabar perselingkuhan Allen dengan menyatakan akan mendukung mayor jenderal marinir itu. Allen sebelumnya disebut-sebut akan mempertahankan jabatannya sebagai komandan AS dan pasukan sekutu di Afganistan seraya menunggu konfirmasi Senat.

Penyelidikan Allen baru dalam tahap awal, yaitu dengan meneliti sekitar 20.000 sampai 30.000 halaman dokumen, demikian seorang pejabat pertahanan mengatakan kepada CNN. Tidak jelas berapa banyak dari e-mail ini yang termasuk komunikasi berpotensi tidak patut.

Seorang sumber yang enggan disebut namanya menyatakan, e-mail keduanya bertabur panggilan Sweetheart dan my dear untuk menyebut satu sama lain. Namun, sumber yang akrab dengan Kelley mengatakan hubungan antara keduanya tidak bersifat seksual. "Mereka hanya bertukar e-mail menggoda," katanya.

Perselingkuhan tak dibenarkan dalam militer AS dan bisa menjadi subjek umum untuk pengadilan militer. Perzinahan adalah pelanggaran hukum militer.

Kelley adalah penghubung di Pangkalan Angkatan Udara MacDill di Tampa, Florida, di mana Komando Sentral AS bermarkas. Petraeus dan Allen sebelumnya ditempatkan di pangkalan itu. Seorang juru bicara Komando Pusat mengatakan dia adalah sukarelawan tanpa posisi resmi.

BBC | ABC | TRIP B

Berita lain:
Begini Cara Bos CIA Sembunyikan E-mail ke Pacarnya

Inul Daratista: Saya Bisa Jadi Cawapres Om Haji

Rhoma Dinilai Tak Layak Jadi Presiden

Upeti BUMN ke DPR, KPK: Pembuktiannya Gampang

Dahlan Iskan Kaget BP Migas Dibubarkan






Advertising
Advertising







Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya