Skandal Seks Bos CIA, Ribuan Email Bos NATO Diperiksa

Reporter

Editor

Pruwanto

Rabu, 14 November 2012 04:53 WIB

David Petraeus (kiri) dan Paula Broadwell. abcnews.go.com

TEMPO.CO , Jakarta:Pengakuan Jill Kelley yang mengungkap skandal seks Bos CIA, David Petraeus menjadi bumerang bagi dirinya sendiri. Penyelidikan FBI terhadap Petraeus menemukan jika perempuan berusia 37 tahun itu ternyata juga memiliki hubungan diam-diam dengan Jenderal John R. Allen, komandan pasukan AS dan NATO di Afganistan.

Seorang pejabat di Departemen Pertahanan AS yang enggan disebut namanya mengatakan FBI telah menemukan sekitar 20 ribu hingga 30 ribu halaman surat elektronik atau email yang mereka sebut "berpotensi tidak pantas" antara Allen dan Jill Kelley. Email ini dikirimkan sejak tahun 2010 hingga kini.

Hasil investigasi FBI terkait dugaan skandal seks Allen dengan Kelley diserahkan ke Pentagon, Ahad sore. Menteri Pertahanan Leon E. Panetta melalui pernyataan tertulis lalu menyerahkannya ke Inspektur Jenderal Departemen Pertahanan untuk dikaji lebih lanjut sebelum dia berangkat ke Australia, Selasa pagi.

Dalam pernyataannya, Menteri Pertahanan Panetta menyatakan Allen akan tetap memimpin pasukan AS dan NATO di Afganistan selagi kasus tersebut diselidiki dan sebelum faktanya dipastikan kebenarannya. Namun sepertinya waktu Allen tak akan lama. Karena Panetta sepertinya telah meminta Senat untuk menyiapkan penggantinya yaitu Jenderal Joseph Dunford.

Tidak jelas apakah Allen bisa dikenakan tuntutan pidana atau tidak. Karena, di Peradilan Militer perzinahan diklasifikasikan sebagai kejahatan.

Pejabat senior Departemen Pertahanan mengatakan Pentagon masih meninjau puluhan ribu e-mail tersebut dan menolak berkomentar mengenai hubungan Allen dan Kelley.

Nama Kelley muncul dalam skandal Petraeus setelah para pejabat AS mengungkapkan bahwa ia menghubungi FBI musim panas yang lalu. Perempuan dari Tampa, Florida itu mengeluhkan jika dirinya menerima sejumlah e-mail ancaman dari orang yang tidak dikenal.

Investigasi lapangan FBI menemukan bahwa pengirim e-mail adalah Paula Broadwell, mantan perwira Angkatan Darat sekaligus penulis biografi Direktur CIA Petraeus. Broadwell dan Petraeus kemudian mengakui kepada FBI bahwa mereka telah terlibat dalam affair. Kuasa hukum Petraeus mengatakan jika bos CIA itu tidak terlibat asmara dengan Kelley, meskipun mereka mengakui Kelley adalah teman dekat Petraeus dan istrinya.

MUNAWWAROH | WASHINGTON POST

Berita Terpopuler
Di Mana Holly Petraeus Saat David Akui Selingkuh?

Begini Cara Bos CIA Sembunyikan E-mail ke Pacarnya

''Wanita Lain'' Petraeus Minta Privasinya Dihormati

Industri Film Dewasa Tolak Penggunaan Kondom

Petraeus Sempat Kaget dengan Email Paula

Pengakuan Kelley Bongkar Skandal Petraeus

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya