Gempa Bumi di Guatemala, 48 Tewas

Reporter

Kamis, 8 November 2012 13:43 WIB

Gunung api Fuego di Alotenango, Sacatepequez, Guatemala. REUTERS/Jorge Dan Lopez

TEMPO.CO, San Marcos - Gempa bumi berkekuatan 7,8 skala Richter di Guatemala menyebabkan sedikitnya 48 orang tewas dan lebih dari 100 orang hilang. Demikian keterangan pejabat berwenang kepada media, Rabu, 8 November 2012.

Lindu berkekuatan dahsyat yang menghantam negeri pantai di Pasifik, Rabu, itu mengakibatkan warga desa di dekat perbatasan Meksiko terkurung reruntuhan gedung. Sedangkan sejumlah rumah dan mobil hancur.

Kerusakan itu disusul tanah longsor yang menutupi jalan raya, membuat proses evakuasi dan penyelamatan korban sangat sulit. "Kejadian itu sangat menyedihkan. Banyak orang menunggu nasib keluarganya yang masih tertimbun reruntuhan tanah," kata Presiden Otto Perez di San Marcos, kawasan pegunungan yang paling parah dilanda gempa.

"Ini benar-benar tragedi, dan kami akan melakukan segala upaya untuk membantu keluarga yang menderita," ujarnya. Gempa terjadi di kedalaman 42 kilometer, namun sangat keras dirasakan warga. Gempa ini merupakan peristiwa terburuk di Amerika Latin sejak kejadian 1976.

Kejadian memilukan lainnya berlangsung di San Cristobal Cucho, terletak di negara bagian San Marcos. Seluruh anggota keluarga berjumlah 11 orang tewas. Hanya satu orang yang selamat. "Mereka terkubur longsoran tanah, kecuali seorang pemuda berusia 17 tahun yang berhasil diselamatkan," kata petugas pemadam kebakaran Ovidio Fuentes kepada radio lokal.

Selain meminta korban nyawa dan kerusakan rumah serta berbagai fasilitas publik, gempa juga menyebabkan sedikitnya 73 ribu orang hidup tanpa aliran listrik.

Presiden Perez memerintahkan 2.000 anggota pasukan militer segera mendistribusikan 16 ribu paket darurat untuk korban bencana serta melakukan penguburan massal.

"Kami meminta Presiden memperbaiki kondisi di rumah sakit," kata Ingrid Lopez, seorang nenek beusia 72 tahun, yang mengalami cedera kaki akibat tertimpa tembok. "Di sini (rumah sakit) tidak memiliki staf cukup."

AL JAZEERA | CHOIRUL

Berita lain:

Perbedaan Suara Obama-Romney Setipis Silet

Menang di Pilpres AS, Obama: "Four More Years"

Begini Peta Pemilu Amerika

Kicau Kemenangan Obama Terpopuler Sepanjang Masa

Turki Adili Komandan Militer Israel




Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya