TEMPO.CO, Washington - Barrack Obama punya cara manis mengakhiri pertempurannya dengan Mitt Romney, penantangnya dari kubu Republik. Dalam pidato kemenangannya, Obama menegaskan bahwa kompromi itu masih dibutuhkan demi memajukan negaranya yang kini sedang menghadapi banyak masalah.
Karena itu, demi memenangi masa jabatan keduanya, Obama berjanji untuk bekerja sama dengan baik. Di hadapan pendukungnya di Chichago, Obama, seperti dikutip Reuters, menyatakan tak akan sungkan mengajak Romney berdiskusi jika ada masalah. "Di mana kami bisa bekerja bersama untuk memajukan negeri ini," kata Obama.
Janji kerja sama antara kubu Demokrat dan Republik ini, di antaranya, upaya untuk mengurangi defisit anggaran nasional, menuntaskan masalah pajak, reformasi imigrasi, dan mengurangi ketergantungan negara itu pada minyak luar negeri.
Obama memenangi Pemilu Amerika Serikat setelah mengantongi lebih dari batas minimal 270 elektoral yang dibutuhkan untuk memenangi Pemilu Amerika Serikat. Jumlah elektoral yang diraihnya bahkan lebih dari 300 elektoral. Kemenangan itu dicapai Obama setelah unggul atas Romney di negara bagian yang sangat menentukan, Ohio.
Dengan demikian, Obama, 51 tahun, kembali mencatat sejarah, yaitu menjadi presiden kedua dari Partai Demokrat yang menang untuk kedua kali pada pemilihan Presiden Amerika Serikat sejak Perang Dunia kedua. Sebelumnya, pada pemilihan tahun 2008, Obama menorehkan sejarah dengan muncul sebagai presiden ke-44 Amerika dan menjadi presiden kulit hitam pertama yang dimiliki negara adidaya itu. Kali ini, Obama juga berarti menjadi orang kulit hitam pertama yang terpilih kembali menjadi Presiden Amerika Serikat.
WDA | REUTERS
Berita lain:
Obama Menang, Empire State Building Pun Menyala Biru
Pidato Kemenangan Obama Menggetarkan
Obama Balik ke Gedung Putih dengan Lebih Semangat
Pidato Kemenangan Obama Menggetarkan
Akui Kekalahan, Romney Ucapkan Selamat pada Obama
Obama Diminta Tidak Panaskan Konflik di Asia Timur
Kicau Kemenangan Obama Terpopuler Sepanjang Masa
Menang di Pilpres AS, Obama: "Four More Years"
Berita terkait
Elon Musk Siapkan Format Baru untuk Konten Artikel X Menjelang Pemilu Amerika
12 Februari 2024
Konten Artikel X dari Elon Musk sangat mirip dengan 'Instant Article' di Facebook yang telah dipensiunkan pada 2022 lalu.
Baca SelengkapnyaCapres AS Ron DeSantis Didukung Elon Musk yang Kecewa pada Joe Biden
26 Mei 2023
Elon Musk sempat akui mendukung Ron DeSantis dalam Pilpres AS 2024 karena kecewa dengan Joe Biden.
Baca SelengkapnyaKanserlir Jerman Dukung Joe Biden di Pemilu Amerika
23 Mei 2023
Kanserlir Jerman Olaf Scholz mengutarakan dukungan pada Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang akan kembali mencalonkan diri dalam pemilu Amerika
Baca SelengkapnyaTuduh Pemilu Curang, Fox News Bayar Kompensasi Rp12 Triliun untuk Perusahaan Mesin Penghitung Suara
19 April 2023
Fox Corp dan Fox News menyelesaikan gugatan pencemaran nama baik oleh Dominion Voting Systems sebesar $787,5 juta atau setara hampir Rp12 triliun
Baca SelengkapnyaYevgeny Prigozhin Mengakui Mahasiswa Zambia Berperang untuk Grup Wagner di Ukraina
30 November 2022
Yevgeny Prigozhin dan perwakilan Wagner telah mengunjungi penjara Rusia menawarkan amnesti sebagai imbalan berperang untuk Rusia di Ukraina.
Baca SelengkapnyaKecewa pada Biden, Elon Musk Dukung Ron DeSantis di Pemilu Amerika 2024
27 November 2022
Elon Musk mengakui akan mendukung Ron DeSantis pada pemilu Amerika Serikat 2024 karena kecewa pada pemerintahan Joe Biden.
Baca SelengkapnyaElon Musk Anjurkan Warga AS Pilih Partai Republik, Ini Alasannya
8 November 2022
Pemilik baru Twitter, Elon Musk, mendesak warga AS memilih calon anggota Kongres dari Partai Republik untuk mengimbangi pemerintahan Joe Biden
Baca SelengkapnyaBos Tentara Bayaran Rusia, Yevgeny Prigozhin, Mengaku Mencampuri Pemilu Amerika
7 November 2022
Pengusaha Rusia Yevgeny Prigozhin menyatakan akan terus ikut campur dalam Pemilu Amerika.
Baca SelengkapnyaIni Bagian di Twitter yang Terdampak Kebijakan Pemangkasan Elon Musk
5 November 2022
Beberapa eksekutif menyusul CEO Parag Agrawal yang sudah langsung dipecat Elon Musk saat dirinya memastikan menjadi pemilik Twitter pekan lalu.
Baca SelengkapnyaPerolehan Suara Joe Biden Lewati Rekor Obama
5 November 2020
Meski penghitungan suara Pemilu AS masih berlangsung, Joe Biden telah mengantongi lebih dari 70 juta suara.
Baca Selengkapnya