Bocoran: Israel Tak Bulat Soal Serang Iran

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Selasa, 6 November 2012 07:18 WIB

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. REUTERS/Ronen Zvulun

TEMPO.CO, Tel Aviv - Badan Intelijen Militer Israel pernah diperintahkan pada tahun 2010 untuk mempersiapkan serangan atas Iran. Sebah laporan yang baru terungkap kemarin menyebutkan.

Laporan investigasi oleh televisi Israel, Channel 2 yang mengudara Senin malam, mengatakan bahwa ketika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Ehud Barak memerintahkan Israel mempersiapkan serangan. Kepala intelijen menuduh mereka "mencuri keputusan untuk pergi berperang."

Usai briefing keamanan yang dihadiri Kepala Staf Angkatan Bersenjata Israel (IDF) Letnan Jenderal Gabi Ashkenazi dan kepala Dinas Rahasia Mossad Meir Dagan berakhir, Netanyahu dilaporkan telah memerintahkan mereka untuk meningkatkan pasukan keamanan ke tingkat pra-serangan "P-Plus."

Dalam bahasa militer Israel, perintah ini tidak main-main. "Ini bukan sesuatu yang Anda lakukan jika Anda tidak yakin Anda ingin berakhir dengan operasi militer," kata Ashkenazi. Ia menambahkan bahwa persiapan akan menciptakan "fakta di lapangan" yang bisa mengakibatkan perang. Ia mengobaratkan, "Akordeon menghasilkan musik saat Anda bermain dengan itu."

Dagan saat itu disebut-sebut berkomentar tak sopan pada atasannya, dengan sedikit nada tinggi. "Anda mungkin akan membuat keputusan ilegal untuk pergi berperang," katanya. "Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan mencoba untuk mencuri keputusan untuk pergi berperang."

Ini adalah bocoran pertama yang makin menguatkan rumor adanya perselisihan tingkat tinggi di Isarel. Ashkenazi dan Dagan secara terbuka mengkritik prospek serangan pada program nuklir Iran sejak mereka mengundurkan diri dari jabatan mereka. Dagan mundur pada akhir 2010, Ashkenazi pada tahun 2011. Daganpernah menyebut serangan atas Iran sebagai "hal yang bodoh."

Dalam sebuah wawancara dengan Channel 2, Barak menegaskan bahwa perintah meningkatkan kesiapan untuk P-Plus tetapi membantah itu berarti perang tak terelakkan. Dia menuduh Ashkenazi mengatakan IDF tidak memiliki kemampuan operasional.

"Seorang kepala staf perlu membangun kapasitas operasional, ia harus memberitahu kita secara profesional apakah kita dapat beroperasi atau tidak dan ia dapat dan harus memberikan rekomendasi," kata Barak.

ABC NEWS | TRIP B

Berita terkait

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

31 Januari 2022

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

Uni Emirat Arab berhasil mencegat sebuah rudal balistik yang ditembakkan oleh Houthi dari Yaman ketika negara Teluk itu menjamu Presiden Israel

Baca Selengkapnya

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

31 Mei 2018

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

Aturan pelarangan masuk Israel bagi turis berpaspor Indonesia membuat banyak tamu mempertanyakan hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

29 Agustus 2017

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

Netanyahu menunjukkan ekspresi penghargaannya kepada Trump dan pemerintahannya yang selama ini memberikan dukungan kuat bagi Israel.

Baca Selengkapnya

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

26 Agustus 2017

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

Niv, monyet dari spesies Macaque telah menghabiskan waktunya dengan menjaga, membelai, membersihkan, dan bermain dengan seekor anak ayam.

Baca Selengkapnya

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

15 Agustus 2017

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

Pemimpin Gereja Ortodoks Yunani di Yerusalem tolak keputusan pengadilan Israel yang menyetujui penjualan properti gereja ke ke perusahaan Yahudi.

Baca Selengkapnya

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

7 Agustus 2017

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

Israel menganggap siaran berita Al Jazeera bersifat menghasut.

Baca Selengkapnya

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

26 Juli 2017

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.

Baca Selengkapnya

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

24 Juli 2017

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

Tank milik Israel menyerang pos pemantau milik Hamas di Gaza, Senin, 24 Juli 2017, sebagai balasan atas tembakan rudal dari arah perbatasan Palestina.

Baca Selengkapnya

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

14 Mei 2017

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

Trump akan tiba di Yerusalem pada 22 Mei 2017 untuk membicarakan masalah perdamaian antara Israel dan Palestina.

Baca Selengkapnya

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

9 Mei 2017

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

Sejumlah menteri dalam kabinet Israel menyetujui RUU kontroversial yang akan menghapus status bahasa Arab sebagai bahasa resmi Israel.

Baca Selengkapnya